Home - Photo - Blogger

Subscribe: Posts Subscribe to Revolution ChurchComments

Senin, Juli 13, 2009

Bank Sulut butuh suntikan modal

MANADO: Dalam tempo 21 bulan, PT Bank Sulut mampu menjadi bank kepercayaan rakyat di daerah itu. Bank daerah berjuluk Torang pe Bank ini, mulai ekspansi dengan membuka cabang di berbagai daerah sekaligus melakukan standarisasi banking hall, dalam meningkatan aset.

Berdasarkan publikasi laporan keua­ngan, total aset Bank Sulut hingga posisi Maret 2009 berada dikisaran Rp3,2 triliun atau mengalami kenaikan dibandingkan triwulan pertama 2008 sekitar Rp2,21 triliun.


Prestasi lain adalah peningkatan penya­luran kredit dari Rp1,17 triliun pada triwulan pertama 2008 menjadi Rp1,72 triliun diperiode yang sama 2009. Demikian pula Dana Pihak Ketiga (DPK) yang bertumbuh 45,60%. Selain itu terjadi peningkatan dalam hal pelayanan, dan diversifikasi produk menjadi salah satu keunggulan.

Namun, di tengah kecemerlangannya, Direktur Utama Xaverius Mapandy justru mundur dari posisinya dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) pada 27 Mei 2009.rah terima jabatan dari Direktur Utama (Dirut) Bank Sulut kepada Pelaksana Tugas (Plt) Dirut Bank Sulut yang baru, Jeffrey Wurangian dan Bobby Makasutji berlangsung pekan lalu.
Menurut Mapandy, pada RUPS antar direksi dan dewan komisaris memilika pandangan berbeda.

“Kita harus tahu diri untuk meminta berhenti ketimbang diberhentikan,” ungkapnya.
Menurut dia kehendak utama yang kurang direspon yaitu penambahan modal. Posisi modal (modal disetor) sukar ditambah.“Janjinya akan segera di­­tambah, tapi tidak pernah direalisasikan,” paparnya Sumber dana Bank Sulut 90%-nya adalah jangka pendek, sedangkan kredit yang disalurkan juga 90% adalah jangka panjang. Kalau begini posisinya, sangat berbahaya ke depan ,” ujarnya.

Masuk 10 besar

Karya terakhir atas praktis kepemimpinannya, dia berhasil menempatkan Bank Sulut dalam 10 besar sebagai bank terbaik dengan 3 kategori yaitu bank terbaik kelas BPD, non devisa, dan modal Rp100 juta hingga Rp1 triliun.

“Penghargaan ini akan diterima 30 Juli mendatang. Walaupun orang lain yang akan menerima trophy ini, saya senang sudah berbuat yang terbaik bagi Bank Sulut,” tutur Mapandy. Dia berharap, siapapun yang nantinya menahkodai Bank Sulut memiliki kemampuan tinggi dan disenangi pasar. Namun, Bank Sulut akan lebih maju lagi apabila modal ditambah tanpa adanya pengambilan laba.

“Bersaing di 2010 berbahaya bila modal sangat minim, karena akan diperhadapkan dengan Bassel 2 dan Pencanangan Standar Akuntansi (PSAk) 50 dan 55 yang akan menggerus modal. Karenanya, Bank Sulut harus padat modal, dan laba jangan diambil semua,” saran Mapandy..

Dalam perkembangan terakhir, pada pemberitaan Bisnis Bank Sulut segera tambah modal, melalui RUPS-LB jumlah modal disetor sebesar Rp133,3 miliar dari Rp126,5 miliar atau hanya bertambah Rp6,8 miliar sejak Desember 2008. Robby Mamuaja mewakili komisaris, pegawai dan pemegang saham PT Bank Sulut mengatakan, pengunduran diri pada posisi dirut merupakan hal biasa. Sebelumnya, 2 orang berturut-turut berangkat dari ‘kursi panas’, disusul Mapandy pada periode 5 Oktober 2007 hingga 5 Juli 2009.“Pengunduran diri itu hal biasa," katanya.