Home - Photo - Blogger

Subscribe: Posts Subscribe to Revolution ChurchComments

Rabu, Juli 01, 2009

Teror bom kembali landa Palu

PALU: Teror bom kembali melanda Kota Palu, Sulawesi Tengah. Pagi kemarin, sekitar pukul 09.40 Wita, peristiwa tersebut terjadi di Jl. RE Martadinata, tepatnya kantor PT Utama Taksi, di Kelurahan Tondo, Kecamatan Palu Utara.

Namun, berdasarkan penyisiran selama lebih dari dua jam, Tim Penjinak Bahan Peledak (Jihandak) Brimob Polda tidak menemukan bahan peledak di sekitar tempat kejadian perkara.

“Nihil Pak,” ungkap seorang personel Jihandak yang masih mengenakan pakaian rompi anti bom ketika melaporkan penyisiran kepada Kapolresta Palu AKBP Andean Bonar Sitidjak. Teror bom berawal dari laporan Irma (33), karyawati yang bertugas pada bagian operator PT Utama Taksi.

Irma mengaku mendapat telepon dari pria tidak dikenal yang mengatakan, “Hati-hati kamu. Di situ ada saya pasang bom”. Kontan wanita yang bekerja di perusahaan yang mengoperasikan taksi argometer terbesar di ibu kota Sulawesi Tengah itu ketakutan, namun berusaha menghubungi atasannya untuk melaporkan ancaman ini guna diteruskan kepada polisi.

Setelah menerima laporan, aparat Jihandak yang bermarkas di Kelurahan Mamboro berjarak sekitar 10 km dari TKP segera menuju PT Utama Taksi untuk melakukan penyisiran menggunakan metal detektor dan alat pendeteksi bom.

Penyisiran itu dimulai dari halaman dan pinggiran bangunan kantor, kemudian masuk ke semua ruangan kerja dan dapur. Tetapi, setelah melakukan sterilisasi selama dua jam hingga sekitar pukul 13:00 Wita, para petugas terlatih ini sama sekali tidak menemukan bahan peledak atau benda berbahaya lain yang mencurigakan.

Irma sendiri saat menerima telepon sempat menanyakan identitas pelaku, namun yang bersangkutan segera menutup pembicaraan.

Kapolres Sitindjak yang dikonfirmasi wartawan di TKP mengenai kejadian itu belum bersedia memberikan keterangan. Kasat Reserse dan Kriminal AKP Stepanus MT SIK mengatakan pihaknya masih akan menghimpun keterangan dari sejumlah karyawan, termasuk pimpinan PT Utama Taksi.

Dia juga menyatakan belum mengetahui motif di balik teror bom tersebut, namun pihaknya merespon serius penyelidikan kasus ini sebab dampaknya telah meresahkan masyarakat.

Saat muncul teror, puluhan karyawan di dalam bangunan kantor PT Utama Taksi sempat berhamburan keluar karena khawatir terjadi sesuatu yang dapat mencelakakan diri mereka.

Teror bom yang berlangsung menjelang pelaksanaan pemilu presiden ini tidak mempengaruhi situasi keamanan dan ketertiban secara umum di Kota Palu. Masyarakat setempat tetap beraktivitas seperti biasa.