Jumlah emisi obligasi IV itu masih bisa bertambah hingga menjadi Rp500 miliar, namun harus memperoleh persetujuan baru lewat rapat umum pemegang saham (RUPS).Pemilihan penjamin pelaksana emisi dilakukan mulai 1 September.Rencana penerbitan tersebut akan menggunakan tahun buku September 2009. Bank Sulut terakhir kali mengeluarkan obligasi pada tahun 2005 senilai Rp200 miliar yang jatuh tempo Mei 2010.
Plt Direktur Utama Bank Sulut Jeffrey J. Wurangian mengatakan persiapan emisi diserahkan kepada tim khusus di bawah Pemimpin Divisi Pengembangan Bisnis dan Pembinaan Cabang Revino M. Pepah. Pihaknya, kata dia, telah berpengalaman dengan obligasi sejak tahun 1990 ketika obligasi I dilempar ke pasar.
Perseroan telah menunjuk PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) untuk memeringkat Bank Sulut dan emisi obligasi IV. Obligasi III memperoleh rating idBBB juga oleh Pefindo.“Kami terus koordinasi dengan tim Bank Sulut sendiri maupun perusahaan penjamin pelaksana emisi yang akan ditunjuk dari hasil seleksi bulan depan,” katanya, kemarin.
Pemimpin Divisi Pengem-bangan Bisnis dan Pembinaan Cabang Revino M. Pepah menjelaskan jumlah Rp350 miliar ditetapkan dalam RUPS November 2008 disesuaikan dengan kebutuhan perseroan.“Tapi ada kemungkinan kami naikkan sampai Rp500 miliar dengan menyimak perkembangan situasi. Hanya hal ini masih perlu persetujuan pemegang saham,” paparnya.Revino menuturkan pener-bitan paling cepat terlaksana November 2009 atau selambatnya Februari 2010.
Waktu yang dibutuhkan untuk administrasi penerbitan obligasi di Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam-LK) hingga pencatatan di bursa sekitar 50-60 hari. Penjamin emisi harus mela-kukan registrasi kelengkapan dokumen emiten. Registrasi perusahaan yang pernah emisi obligasi biasanya lebih cepat.Setelah itu, mengurus administrasi dan perizinan di Bapepam-LK kemudian pencatatan di bursa.
Perkuat modalRevino mengatakan emisi obligasi IV diharapkan memperkuat permodalan sekaligus mengantisipasi obligasi III yang jatuh tempo tahun depan.Saat ini, rasio kecukupan modal (CAR) dengan memperhitungkan risiko kredit Bank Sulut sekitar 15,53%, lebih tinggi dari Maret 2008 13,15%.
BPD ini mengantongi dana pihak ketiga Rp2,7 triliun dengan mayoritas simpanan giro dan deposito. “Kami akan memakai hasil obligasi untuk memperkuat modal dan meningkatkan penyaluran kredit,” kata Revino.Laporan keuangan triwulan II Bank Sulut baru akan dirilis bulan depan. Per Maret 2009, total asetnya mencapai Rp3,1 triliun atau meroket 42% dari periode sama tahun lalu.
Kredit yang disalurkan sebesar Rp1,7 triliun, naik 47% dari triwulan I 2008. Pertumbuhan itu mendongkrak pendapatan bunga 21%.Meski demikian, terpangkas-nya margin bunga bersih menyebabkan pendapatan bunga bersih hanya naik 12% menjadi Rp55 miliar.
Seiring dengan itu, Bank Sulut meningkatkan beban penyisihan penghapusan aktiva produktif dari Rp3 miliar menjadi Rp8 miliar. Laba tahun berjalan triwulan I 2009 sebesar Rp16,5 miliar, turun 5% dari periode sama tahun lalu.
RUPS-LB bank berusia 48 tahun itu pada November 2008 menetapkan komposisi Direktur Utama Xaverius Mapandy, Direktur Umum Bobby Makasutji, Direktur Kepatuhan Ridwan Nggilu, dan Direktur Pemasaran Jeffrey J. Wurangian.Xaverius baru-baru ini mengundurkan diri. Posisinya untuk sementara digantikan Jeffrey.
»» read more