Home - Photo - Blogger

Subscribe: Posts Subscribe to Revolution ChurchComments

Selasa, Juli 07, 2009

Bola penggiling batu bara rusak

PALU: Suplai daya listrik dari PLTU (Pembangkit Listrik Tenaga Uap) Mpanau Palu, Sulawesi Tengah kurun waktu beberapa hari terakhir ini terus berkurang akibat kerusakan pada sistem penggilingan batubara.

General Manager PT Pusaka Jaya Palu Power (PJPP) Slamet Viktor Panggabean menjelaskan, dalam beberapa hari terakhir ini, dua unit PLTU yang berkapasitas 30 megawatt (MW) hanya mampu mensuplai daya antara 17-20 MW.

“Kami terpaksa mengurangi beban suplai daya listrik ke PLN, sebab salah satu dari dua unit PLTU mengalami kerusakan,” katanya di Palu, kemarin.

Kerusakan terjadi pada bola penggilingan batubara, dan alat pengganti yang rusak tersebut kini masih sementara dalam perjalanan dari Jakarta ke Palu.

“Mudah-mudahan dalam waktu dekat ini alat dimaksud sudah tiba dan segera dipasang agar suplai daya listrik ke PLN terutama mendukung pelaksanaan Pilpres pada 8 Juli 2009,” ujarnya.

PLTU Mpanau dalam kondisi normal bisa mensuplai daya listrik hingga 27 MW sesuai dengan kontrak penjualan/pembelian daya listrik antara PT PJPP dengan pihak PLN.

Menyangkut stok batubara, Panggabean menjamin cukup untuk memenugi kebutuhan sebab stok yang ada saat ini mencapai 20.000 ton sementara pemakaian batubara PLTU Mpanau Palu berkisar antara 400-500 ton perhari.

Khusus pengadaan batubara, pihak PJPP akan berupaya agar pasokan dilakukan secara kontinyu dalam jumlah memadai sesuai kebutuhan.

Turunnya pasokan daya PLTU Mpanau ini memperparah kondisi kelistrikan di sistim Palu karena saat ini pemadaman bergilir tidak hanya terjadi pada malam hari (beban puncak) tetapi juga siang hari.

ihak PLN tidak bisa memastikan kapan pemadaman bergilir itu berakhir karena dua unit PLTD PLN di Silae kini dalam keadaan rusak.

Sementara itu PT PLN Cabang Palu telah menyiapkan genset khusus untuk menjamin ketersediaan pasokan listrik menghadapi pelaksanaan Pilpres 8 Juli 2009.

“Kami sudah berkoordinasi dengan pihak KPUD provinsi, kabupaten dan kota menyangkut pasokan listrik untuk kebutuhan pelaksanaan Pilpres,” kata Kepala Humas PLN setempat Petrus Walasari, di Palu, Senin.

Ia menjelaskan, penyediaan genset khusus sudah dilakukan sejak Pemilu Legislatif lalu. “Jadi soal kebutuhan daya listrik untuk mendukung kelancaran pelaksanaan pilpres dijamin dapat terpenuhi meski pemadaman aliran listrik dipastikan masih berlanjut.

Pemadaman aliran listrik yang melanda sistem kelistrikan Palu yang sudah berlangsung lebih sebulan terakhir ini masih berlanjut hingga batas waktu belum diketahui.

Menurut dia, pemadaman aliran listrik yang diberlakukan PLN karena dua dari 10 mesin PLTD (Pembangkit Listrik tenaga Diesel) saat ini tengah menjalani masa pemeliharaan rutin.

Selama dua PLTD unit VI dan VIII tidak beroperasi dan sedang dalam tahap perbaikan, PLN mengalami kekurangan daya sekitar lima megawatt (MW) pada saat beban puncak.

Pemadaman aliran listrik pada malam hari masih berlanjut, namun dijamin tidak akan menghambat pelaksanaan pilpres, sebab PLN sudah menyiapkan genset dengan kapasitas satu MW perunit.

Mesin genset akan diperioritaskan pada tempat-tempat strategis seperti kantor KPUD dan pemerintah di kabupaten/kota di provinsi itu. Ia juga berharap suplai daya listrik dari PLTU Mpanau milik PT PJPP (Pusaka Jaya Palu Power) bisa berjalan normal dan lancar.

Kepada pelanggan PLN, Petrus juga terus menghimbau agar memadamkan lampu yang tidak terlalu penting pada saat beban puncak untuk mengurangi beban pembangkit.

“Beberapa bulan ini ada kecenderungan peningkatan beban yang berarti penggunaan listrik naik. Karena itu kami menghimbau pelanggan untuk memadamkan lampu yang tidak perlu saat beban puncak untuk meminimlaisasi defisit daya PLN,” ujarnya.