Home - Photo - Blogger

Subscribe: Posts Subscribe to Revolution ChurchComments

Selasa, Juli 07, 2009

Tambang Poboya harus dibatasi

PALU: Pengelolaaan wilayah tambang emas di Desa Poboya, Kota Palu, harus dibatasi agar tidak terkena dampak lingkungan, sosial budaya dan ekonomi. Direktur Eksekutif Wahana Lingkungan Hidup (Walhi) Sulawesi Tengah, Wilianita Selviana mengatakan sebaiknya wilayah pengelolaan tambang dibatasi untuk mencegah terjadinya kerusakan lingkungan yang lebih.

“Demikian juga penggunaan tromol dan merkuri serta harus ada pembinaan dari Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral, untuk meminimalisir dampak lingkungan yang lebih serius,” katanya di Palu, kemarin.

Sementara hampir sebagian besar masyarakat Poboya juga beralih dari bertani dan berkebun menjadi penambang. Di lain sisi, penggalian material sangat beresiko bagi keselamatan warga karena teknologi yang digunakan masih sangat sederhana.

Di lokasi tambang alat penghancur material atau tromol untuk memisahkan kandungan emas dengan menggunakan merkuri semakin banyak.”Ini sangat memprihatinkan dan telah menimbulkan dampak yang ur biasa,” tandas Wilianita.

Walhi menilai, operasi pertambangan di Poboya saat ini masih skala kecil dengan menggunakan teknologi sederhana. Pilihan warga sebagai penambang karena alasan ekonomi, karena itu perlu dicarikan sumber ekonomi alternatif di luar pertambangan.

“Sebagian besar masyarakat Poboya kan punya lahan pertanian dan areal peternakan, kenapa tidak itu yang dimaksimalkan,” usulnya memberi solusi. Ia mengatakan, Pemkot Palu harus konsisten dengan statment penertiban tambang Poboya dan mendukung upaya sektor budidaya pertanian dan peternakan bagi warga. Diharapkan masyarakat tidak menambang pada musim panen.