Home - Photo - Blogger

Subscribe: Posts Subscribe to Revolution ChurchComments

Selasa, Juli 07, 2009

Tarif seluler turun ikut memicu deflasi

KENDARI: Dua bulan berturut-turut pada Mei dan Juni, Kota Kendari mengalami deflasi masing masing 0,39% dan 0,87% (m-t-m). Hal ini menjadi perhatian banyak kalangan sebab selama 10 tahun terakhir, Kendari tercatat sebagai kota dengan angka inflasi jauh di atas nasional, yaitu berkisar 10%.

Badan Pusat Statistik (BPS) Sulawesi Tenggara dalam rilisnya mengemukakan salah satu penyebab deflasi dua bulan terakhir adalah penurunan indeks harga kelompok transportasi, komunikasi, dan jasa keuangan yang mencapai -0,77%. Penurunan tersebut merupakan yang tertinggi dibanding kelompok penyumbang inflasi lain seperti bahan makanan.

Kepala Bidang Statistik Distribusi BPS Sultra Wazalima menyebutkan tarif seluler memiliki andil sekitar -0,31% dari kelompok transportasi, komunikasi, dan jasa keuangan. Hal itu disebabkan jumlah pengguna jasa seluler cukup besar.

“Dari sekitar 250.000 penduduk Kendari, hampir 70% adalah pengguna seluler. Itu juga mengindikasikan telepon seluler telah menjadi kebutuhan pokok menyamai kelompok perumahan, air, listrik, dan gas,” jelasnya, pekan lalu.

Wazalima mengatakan pada Juni Kendari berada di urutan keempat kota yang mengalami deflasi setelah Ambon, Ternate, dan Maumere. Tahun lalu, laju inflasi Sultra mencapai 10%. Laju inflasi Sultra periode Januari–Juni 2009 hanya sekitar 2,64%. Wazalima memperkirakan inflasi akan bertahan di kisaran tersebut hingga akhir tahun, kecuali terjadi kejadian luar biasa yang bisa menyebabkan harga kebutuhan pokok naik signifikan.

Sementara itu, sejumlah pelanggan telepon seluler juga mengakui, penggunaan pulsa sejak adanya promo tarif hemat berkurang signifikan. Seperti yang diungkapkan Kiki, salah seorang pelanggan seluler. “Bujet pulsa menurun hingga 50%, dari Rp200.000 per bulan menjadi Rp100.000 per bulan. Ini bisa berlanjut karena masyarakat memang membutuhkan tarif murah,” katanya.