Home - Photo - Blogger

Subscribe: Posts Subscribe to Revolution ChurchComments

Senin, November 24, 2008

LDR Bank Mandiri di KTI 36,3%

MAKASSAR: PT Bank Mandiri Tbk hanya menorehkan rasio penyaluran kredit (loan to deposit ratio/LDR) sebesar 36,3% di wilayah timur Indonesia meliputi Sulawesi, Maluku, dan Papua pada September 2008.Rasio LDR tersebut jauh lebih rendah dari rerata industri.

Berdasarkan data Bisnis, LDR bank di Sulawesi, Maluku, dan Papua pada periode itu mencapai 92,25% (lihat tabel). me ski demikian, Bank Mandiri menunjukkan peningkatan kredit baru cukup signifikan sepanjang tahun ini, yaitu Rp1,4 triliun atau tumbuh 38% dari awal tahun. Pertumbuhan itu melebihi target semula 30%.

Saat ini posisi pinjaman Bank Mandiri sekitar Rp5,1 triliun. Pertumbuhan kredit bank pelat merah ini juga melampaui kinerja industri yang sekitar 28%. Sementara itu, dana pihak ketiga perseroan naik dari Rp12,9 triliun menjadi Rp14,05 triliun, atau tumbuh 8,9%. Angka itu sedikit lebih baik dibanding rerata industri 8,79%.

Pemimpin Bank Mandiri WilayahX Agus Fuad mengatakan total kredit Rp5,1 triliun tersebut belum menghitung pinjaman korporasi yang disalurkan di kawasan itu namun dibukukan di Jakarta. Bank Mandiri Wil. X, katanya, hanya menangani kredit dengan plafon maksimal Rp300 miliar. Apabila ditambah kredit korporasi, kucuran di wilayah itu dipastikan lebih besar. “Kalau ada permohonan kredit korporasi, biasanya langsung kami teruskan ke Jakarta untuk diurus di sana. Pembukuannya juga di pusat,” kata Agus di Makassar, akhir pekan lalu.

D e n g a n demikian, menurut Agus, semua kredit Bank Mandiri Wil. X merupakan jenis MKM (mikro, kecil, dan menengah).Ass. VP Small Business District Center (SBDC) M a n a ge r Bambang Suprabowo menyebut kredit paling banyak mengucur ke sektor perdagangan, consumer goods, dan ritel. Mandiri juga mengguyurkan kredit cukup besar untuk perkebunan sawit. Mikro Agus memaparkan Bank Mandiri menambah outlet kredit mikro diwilayah itu dari 18 menjadi 44 unit tahun ini.
Jumlah itu akan terus ditingkatkan tahun depan. Agus mengatakan perseroan melakukan itu karena m e n y a d a r i besarnya prospek penyaluran kredit sektor mikro yang relatif belum banyak dilirik oleh perbankan. Padahal, kata dia, sektor ini memiliki daya tahan sangat baik menghadapi periode krisis ekonomi.

“Kredit mikro kami sampai September Rp281 miliar dari awal tahun Rp112 miliar. Plafon maksimal Rp100 juta dan debitor harus punya usaha yang potensial,” tutur Agus. Bank Mandiri mencatatkan kredit kecil komersial sebesar Rp1,5 triliun, naik dari Rp1,3 triliun tahun lalu. Kredit menengah komersial perseroan mencapai Rp1,4 triliun.Pertumbuhan tertinggi dialami kredit konsumer sebesar 47% dari Rp1,1 triliun menjadi Rp1,75 triliun.

Kelompok kredit ini termasuk kredit pemilikan rumah (KPR) dan kredit pemilikan mobil (KPM). “Sejauh ini kami sama sekali tidak mengerem kredit meskipun banyak yang bilang kondisi ekonomi akan terus melambat. Hanya saja kami lebih selektif dan prudent,” pungkas Agus.