Home - Photo - Blogger

Subscribe: Posts Subscribe to Revolution ChurchComments

Jumat, November 06, 2009

Penduduk rawan pangan Sulsel capa­i 15,2%

MAKASSAR: Sebanyak 15,2% penduduk di Sulsel saat ini masih tergolong rawan pangan dengan per­sen­tase kurang gizi 14,74%. Sementara itu, balita yang mengidap gizi buruk sekitar 1,89% dari 239.364 balita.

Gubernur Syahrul Yasin Limpo mengatakan secara umum ketahanan pangan di daerah ini memadai, distribusinya merata, dan harga terjangkau sebagian besar masyarakat. Namun, diakuinya pemerintah meng­hadapi masalah di tingkat mikro. Menurutnya, ke depan diperlukan upaya untuk terus mendorong kemandirian pangan dengan memanfaatkan potensi lokal sebagai alternatif pengganti beras.

Per Maret 2009, jumlah­ orang miskin tercatat 963.000 orang, turun 1,03% dari 2008. Penurunan ini, tuturnya, telah memenuhi komitmen Indonesia dan sasaran pembangunan milenium, yaitu menekan kemiskinan minimal 1% per tahun.“Ketahanan pangan meru­pakan masalah yang sangat esensial. Pemerataan dan keadilan atas pangan adalah hak asasi manusia yang harus diperhatikan,” tegas Syahrul dalam rapat Dewan Ketahanan Pangan Provinsi (DKPP) Sulsel, kemarin.

Gubernur memaparkan tahun ini pemerintah menar­getkan surplus produksi beras dua juta ton dan ja­gung 600.000 ton. Langkah ini diharapkan menopang usaha menekan kerawanan pangan dan gizi buruk.Menurutnya, ketahanan pangan dan gizi yang baik pada akhirnya juga berdampak pada peningkatan indeks pembangunan manusia (IPM).

Dengan kata lain, jika ingin memperbaiki IPM di daerah, ketahanan pangan rumah tangga harus di­tingkatkan melalui pengu­rangan penduduk rawan pangan, perbaikan kualitas konsumsi, dan penyediaan lapangan kerja.Khusus mengenai lapangan kerja, pemerintah bertekad mengembangkan agroindustri di perdesaan yang harus diakui menjadi sentra orang miskin dan kerawanan pangan.