Home - Photo - Blogger

Subscribe: Posts Subscribe to Revolution ChurchComments

Rabu, Agustus 12, 2009

Pengadaan beras Bulog lambat

MAKASSAR: Perum Bulog Divisi Regional Sulawesi Selatan melaporkan pengadaan beras hingga Agustus baru 260.000 ton dari target 600.000 ton.“Pengadaan beras di Sulsel berjalan lambat dengan pengadaan di bawah 50% dari prognosa 600.000 ton,” kata Kepala Bulog Sulsel Herman Agus Machmud kepada Bisnis, kemarin.

Dia mengatakan perdagangan beras antarpulau ikut menghambat langkah­ Bulog. Pengusaha memi­lih menjual beras ke luar sebab harganya berkisar Rp5.000-Rp6.500 per kg, lebih tinggi dari harga pembelian pemerintah (HPP) Rp4.600 per kg yang jadi patokan Bulog.

Dia menjelaskan permintaan beras Sulsel berasal­ dari Kalimantan, Ambon, dan Papua. Herman menyebutkan seharusnya pengadaan beras Bulog Sulsel saat ini mencapai 400.000 ton.Untuk mengantisipasi kondisi itu, Bulog melaksanakan percepatan peng­adaan dengan membentuk satgas unit pengolahan gabah beras (UPGB) dan berkoordinasi dengan 600 mitra kerja.

Dalam bagian lain, Herman­ mengemukakan dengan pengadaan baru 260.000 ton, tidak memungkinkan bagi Bulog Sulsel untuk ikut mengupayakan ekspor beras. Menurutnya, ekspor hanya­ mungkin dilakukan jika peng­adaan sudah melampaui 70% prognosa 2009.

Pengadaan beras hingga Agustus dipersiapkan untuk memenuhi program movement nasional (movnas), beras miskin (raskin), dan kebutuhan lokal yang diperkirakan hingga 18 bulan ke depan. “Kami akan memantau. Jika di akhir Agustus pengadaan bisa mencapai 400.000 ton, Bulog Sulsel akan mengajukan permohonan ekspor ke kantor pusat,” ungkap dia.

Data Bulog menunjukkan pengadaan baru 260.000 ton, sedangkan stok di dalam gudang 185.000 ton, sehingga total mencapai 445.000 ton.Dari jumlah ini, 117.000 ton sudah disalurkan dalam bentuk movnas dan 74.000 ton raskin.