Home - Photo - Blogger

Subscribe: Posts Subscribe to Revolution ChurchComments

Senin, Agustus 24, 2009

Daerah di KTI bisa contoh Sulut

MAKASSAR: Provinsi lain di kawasan timur Indonesia (KTI) yang memiliki­ potensi pari-wisata­ dan MICE seha-rusnya­ dapat meniru Sulawesi Utara yang sukses melenggang­ ke panggung dunia lewat WOC dan Sail Bunaken.

Selain berdampak pada melonjaknya­ tingkat kunjungan wisatawan asing dan domestik, dua kegiatan internasional yang memanfaatkan kelimpahan potensi­ bahari tersebut berhasil­ menggenjot konsumsi dan investasi­ di Sulut.Secara tahunan, level konsumsi­ daerah itu pada triwulan­ I dan II 2009 masing­-masing­­­ tumbuh mencapai 8,53% dan 2,86% atau lebih tinggi dibanding­ periode­ sama 2008 di tengah krisis ekonomi global yang masih meruyak.

Demikian pula, investasi fisik meroket 10,03% dan 23,67% y-o­-y­ pada periode yang sama seiring­ bermunculannya proyek persiapan WOC dan Sail Bunaken,­ a.l. pelebaran jalan menuju Bandara Sam Ratulangi, perluasan terminal penumpang, pembangunan Grand Kawanua City, dst.Total investasi swasta di Sulut­ terkait WOC diperkirakan hampir­ Rp1,5 triliun. Anggaran perbaikan infrastruktur yang dikeluarkan pemerintah sekitar Rp380 miliar belum termasuk biaya penyelenggaraan acara sekitar Rp41 miliar.

Ketua Asosiasi Perusahaan Biro Perjalanan Indonesia­ (Asita) Sulsel Irham Ilyas mengatakan­ cukup banyak daerah­ lain di wilayah timur Indonesia yang mempunyai potensi bahari seperti­ Manado. “Di luar bahari, kita bisa tawarkan­ pegunungan karst di Pangkep yang layak masuk­ world heritage, phinisi, La Galigo,­ dan banyak lagi. Kesuksesan­ Manado­ tahun ini makin membuktikan­ satu daerah­ bisa maju dari pariwisata,”­ katanya, kemarin.

Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Sulsel Anggiat Sinaga mengaku­ iri dengan keberhasilan Sulut.­ Padahal, katanya, dari segala­ aspek,­ Sulawesi Selatan tidak­ kalah­ dibanding provinsi tersebut.“Event internasional yang digelar di Manado sukses luar biasa­ baik secara promosi maupun ekonomi. Terbukti langkah­ serius pemda menggarap­ pariwisata­ telah melahirkan investasi ratusan miliar rupiah di bidang hotel dan convention hall,” tukasnya.

Hotel baruKPSejumlah hotel berbintang baru di Manado tahun ini, a.l. Hotel Peninsula, Travelo, Grand Kawanua/Novotel, Quality, dan Grand Central. Total jumlah kamar­ hotel berbintang saat ini mencapai 2.300 unit.Anggiat menilai pemerintah­ Manado dan Sulut berani berinvestasi setidaknya dalam dua hal. Pertama, investasi tenaga profesional­ termasuk mengangkat­ mantan Menteri Pariwisata Joop Ave sebagai konsultan.

Kedua, investasi citra (image)­ dengan menggelontorkan­ anggaran­ cukup besar bagi aspek­ promosi dan pemasaran. “Bagi saya dua itu kunci sukses mereka.­ Pak Joop Ave adalah maestro pariwisata, Sulsel harusnya­ libatkan pakar yang setara,”­ imbuhnya.Selama semester I 2009, total­ kunjungan wisatawan mancanegara ke Sulut selalu melampaui­ angka psikologis 1.500 orang per bulan. Jumlah­ ini jauh melebihi semester I 2008 yang rerata berada di bawah 1.500 orang per bulan

Pada triwulan II 2009, total penumpang pesawat ke Sulut diperkirakan mencapai 154.343 orang, naik hampir 7% dari periode serupa tahun lalu.

MomentumDinas Pariwisata dan Kebudayaan Sulut Boyke Rompas mengatakan Konferensi Kelautan Dunia (world ocean conference/WOC) dan Sail Bunaken merupakan ide pemda yang dijual kepada pemerintah pusat dan dunia internasional.Dia mengatakan keduanya akan menjadi momentum besar bagi provinsi itu untuk memacu sektor pariwisata secara lebih cepat dibanding sebelumnya.

“Kami menggali potensi yang ada dan keluarlah ide WOC. Ini ide Pak Gubernur Sarundajang dan semua pihak bahu-membahu­ mewujudkan,” kata Boyke saat dihubungi, kemarin.Menurutnya, seusai WOC dan Sail Bunaken, pemda sudah­ siap dengan pagelaran berikut­ yang tetap mengeksploitasi kelimpahan­ bahari. Selain itu, festival kebudayaan, wisata kuliner, hingga MICE (meeting, incentive, convention, exhibition).

Ketua Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Sulut Dino Vega mengatakan pemda setempat harus memperjuangkan agar sekretariat CTI (coral triangle initiative) dan beberapa organisasi­ lingkungan internasional mengambil­ tempat di Sulut.“CTI, WWF, dan sejenisnya. Itu nanti duitnya akan lari ke sini, termasuk mengangkat citra Sulut. Filipina sudah mundur, sekarang saingan tinggal Bali untuk CTI tapi saya melihat Bali tidak perlulah karena sudah sangat terkenal,” ujarnya.

Dino mengatakan Sulut harus mencontoh Sydney atau Los Angeles­ dalam mengelola wisata setelah sukses menggelar acara seperti WOC yang hampir setara dengan persiapan olimpiade.“Jangan seperti Montreal Kanada yang begitu selesai kegiatan­ besar ternyata tidak berlanjut,” pungkasnya.