Home - Photo - Blogger

Subscribe: Posts Subscribe to Revolution ChurchComments

Selasa, Agustus 25, 2009

Sulut incar pasar MICE di timur

MAKASSAR: Pemerintah Provinsi Sulawesi Utara bertekad meningkatka­n pangsa pasar di sektor­ penyelenggaraan­ MICE (meeting, incentive, ­conven­ti­­­on­­­­­, exhibition) di kawasan timur Indonesia menanding­i Makassar di Sulawesi Selatan­.

Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Sulut Boyke Rompas mengatakan Gubernur Sinyo Harry Sarundajang telah menyuruh dinas provinsi serta kabupaten/kota mengupayakan pelaksanaan konvensi nasio­nal di daerah itu.

Gubernur, kata Boyke, juga memerintahkan pejabat terkait membenahi fasilitas MICE agar daerah ini semakin menarik di mata penyelenggara. Upaya bersolek tersebut terus dilakukan dua tahun terakhir.

“Gubernur meminta SKPD (satuan­ kerja perangkat daerah) di Sulut membujuk instansi di atasnya­ agar menggelar MICE di sini, entah itu skala nasional maupun internasional,” kata Boyke melalui telepon selulernya, kemarin.


Dia mengatakan provinsi yang terletak di ujung utara jazirah Pulau­ Sulawesi itu sangat­ siap menjadi tuan rumah wisata konvensi. Pihaknya, kata Boyke, sudah terbukti sukses ketika mengadakan konferensi kelautan dunia (world ocean conference/WOC) dan Sail Bunaken.

“Anda lihat sekarang jalan ke Bandara Sam Ratulangi Manado tidak lagi sepi, sudah jadi empat jalur. Semua ini bagian dari tekad Sulut menjadi daerah unggulan wisata­ MICE,” katanya.Pelebaran jalan menuju Bandara Sam Ratulangi dilaksanakan awal tahun ini untuk persiapan WOC. Total perbaikan infrastruktur termasuk faktor bandara tersebut diperkirakan menelan dana Rp380 miliar.

Sementara itu, investasi swasta­ sepanjang tahun 2008 hingga jelang WOC pada Mei 2009 diprediksi mencapai Rp1,5 triliun.Sejumlah hotel berbintang baru kini berdiri di Manado, a.l. Hotel Peninsula, Travelo, Grand Kawanua/Novotel, Quality, dan Grand Central. Jumlah kamar hotel berbintang saat ini mencapai 2.300 unit.

Sulut juga memetik investasi berupa kota satelit seluas 180 hektare Grand Kawanua International City oleh PT Wenang Permai Sentosa,­ anak usaha PT AKR Land Development. Nilai investasi hingga­ 2016 menembus Rp1 triliun.AKR Land Development adalah perusahaan properti yang 100% sahamnya dimiliki PT AKR Corporindo Tbk yang selama ini lebih dikenal bergerak di sektor kimia dan distribusi bahan bakar minyak (BBM).

Grand Kawanua merupakan kota mandiri yang akan dilengkapi­ hotel, perkantoran, pusat perbelanjaan,­ gedung konvensi, kondotel, dan rumah konvensional mewah (landed­ house). Grand Kawanua Convention Centre (GKCC) berkapasitas 3.000 orang telah digunakan untuk WOC pada Mei 2009.

Meningkat
Ketua Kamar Dagang dan Industri­ (Kadin) Sulut Dino Vega menandaskan jumlah kegiatan MICE di daerah itu terasa makin meningkat dalam 1,5 tahun terakhir.“Selama 1,5 tahun ini jumlah kegiatan MICE terus meningkat. Perbaikan infrastruktur dan promosi mulai membuahkan hasil,”­ ujarnya.


Pada 2007, total pertemuan nasional dan internasional yang tercatat di Manado sekitar­ 30 kali. Jumlah itu berlipat­ dua setahun berikutnya­ dengan­ 20 kali di antaranya berskala­ internasional.­
Dino mengatakan sektor­ konvensi daerah itu paling tepat dipaketkan dengan­ keunggulan wisata alam (eco tourism)­ khususnya bahari yang telah cukup dikenal secara nasional­ bahkan internasional.


“Di sinilah keunggulan Manado dan Sulut dibanding daerah lain. Kami punya infrastruktur lumayan bagus dan wisata alam sangat menjanjikan,” tuturnya.Dino menyarankan festival kuliner­ dan kebudayaan yang pernah­ maupun bakal digelar di Sulut dilakukan secara berkala agar pelaku usaha terkait mengetahui persis apa yang dapat ditawarkan kepada calon pengunjung.