MAKASSAR: Badan Promosi dan Penanaman Modal Daerah (BPPMD) Jawa Tengah mengajak Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Sulawesi Selatan menggarap 106 proyek dengan total investasi Rp18 triliun di provinsi tersebut.Kepala Promosi dan Kerja sama Investasi BPMD Jateng Dhoto Dewantono mengatakan 106 proyek ini meliputi enam kategori, yakni infrastruktur, properti, manufaktur, pertambangan dan energi, pariwisata, dan agribisnis.
“Kami menindaklanjuti pertemuan Gubernur Sulsel dan Jateng beberapa waktu lalu. Kesepakatan bersama ini untuk menciptakan pemerintahan bersih, pembangunan ekonomi, dan kemasyarakatan,” kata Dhoto di sela-sela bertemu pengurus Kadin Sulsel di Makassar, kemarin.
Dia mengatakan penduduk Jateng mencapai 32 juta orang. Jumlah yang sangat besar itu belum terlayani dan terserap kebutuhannya di semua sektor. “Potensi pasar Jateng mencapai 32 juta yang sebagian besar kebutuhannya belum terpenuhi. Kami mengajak pengusaha di Sulsel mengambil bagian dalam proyek itu,” ucap dia.
Khusus di bidang pertanian dan pariwisata, BPPMD Jateng menawarkan pertukaran SDM, pelatihan, dan pengetahuan dengan studi banding.
Dhoto juga mengajak kerja sama menghidupkan pariwisata Toraja sebagai ikon Sulsel dan kerja sama menggali potensi kelautan.
“Hanya dua pelabuhan dikunjungi kapal pesiar mewah, yakni Pelabuhan Tanjung Emas, Semarang dan Benoa, Bali. Kami siap bantu memajukan pariwisata,” kata dia. Dhoto menambahkan sektor pariwisata di Sulsel tidak berjalan karena tidak ada dokumen dan komitmen yang mengikat.
Ketua Kadin Sulsel Zulkarnaen Arief mengatakan Jateng maju dari sisi ekonomi, pemerintah, infrastruktur, dan SDM yang patut dicontoh. Dia mengatakan penawaran sejumlah proyek akan disosialisasikan kepada anggota Kadin.
“Kami menindaklanjuti pertemuan Gubernur Sulsel dan Jateng beberapa waktu lalu. Kesepakatan bersama ini untuk menciptakan pemerintahan bersih, pembangunan ekonomi, dan kemasyarakatan,” kata Dhoto di sela-sela bertemu pengurus Kadin Sulsel di Makassar, kemarin.
Dia mengatakan penduduk Jateng mencapai 32 juta orang. Jumlah yang sangat besar itu belum terlayani dan terserap kebutuhannya di semua sektor. “Potensi pasar Jateng mencapai 32 juta yang sebagian besar kebutuhannya belum terpenuhi. Kami mengajak pengusaha di Sulsel mengambil bagian dalam proyek itu,” ucap dia.
Khusus di bidang pertanian dan pariwisata, BPPMD Jateng menawarkan pertukaran SDM, pelatihan, dan pengetahuan dengan studi banding.
Dhoto juga mengajak kerja sama menghidupkan pariwisata Toraja sebagai ikon Sulsel dan kerja sama menggali potensi kelautan.
“Hanya dua pelabuhan dikunjungi kapal pesiar mewah, yakni Pelabuhan Tanjung Emas, Semarang dan Benoa, Bali. Kami siap bantu memajukan pariwisata,” kata dia. Dhoto menambahkan sektor pariwisata di Sulsel tidak berjalan karena tidak ada dokumen dan komitmen yang mengikat.
Ketua Kadin Sulsel Zulkarnaen Arief mengatakan Jateng maju dari sisi ekonomi, pemerintah, infrastruktur, dan SDM yang patut dicontoh. Dia mengatakan penawaran sejumlah proyek akan disosialisasikan kepada anggota Kadin.