Home - Photo - Blogger

Subscribe: Posts Subscribe to Revolution ChurchComments

Rabu, Mei 06, 2009

Aset Bank Sulut tumbuh 44,8%

MANADO: Posisi aset Bank Sulut pada triwulan I 2009 mencapai Rp3,2 triliun atau tumbuh 44,8% dibandingkan dengan periode sama tahun sebelumnya sebesar Rp2,21 triliun. Selain aset, bank pembangunan daerah (BPD) milik pemda Sulawesi Utara dan Gorontalo ini mencatat kenaikan penyaluran kredit dari Rp1,17 triliun pada triwulan I 2008 menjadi Rp1,72 triliun tahun ini.

Direktur Utama Bank Sulut Xaverius Mapandy mengemukakan dalam periode ini kredit yang disalurkan naik 47%, sedangkan dana pihak ketiga (DPK) tumbuh 45,6%. “Hingga triwulan I tahun ini, CAR Bank Sulut tercatat 15,53% atau bertumbuh 2,38%,” kata Mapandy di sela rapat umum pemegang saham (RUPS) bank tersebut, pekan ini.

Dia mengemukakan ROA (return on asset) Bank Sulut mencapai 3,27% atau naik 1,46%, ROE (return on equity) 30,47% atau meningkat 7,26%, dan NIM (net interest margin) 7,67% atau tumbuh 2,87%. Sementara itu, rasio BOPO sebesar 81,72%, serta LDR 64,74%.
Menurut Mapandy, kondisi ekonomi dunia yang tengah dilanda krisis membuat Bank Sulut melakukan efisiensi di segala bidang, mencari inovasi, dan meningkatkan mutu

pelayanan nasabah.

Dia mengatakan Bank Sulut sebagai kebanggaan masyarakat Sulawesi Utara dan Gorontalo yang dipercaya Kementerian Perumahan Rakyat dan Asosiasi Bank Pembangunan Daerah (Asbanda) menjadi pilot project penyaluran KPR BPD ini sampai triwulan I 2009 mencatat pertumbuhan aset 44,8%.

Melambungnya aset bank yang mengoperasikan unit money changer guna mendukung World Ocean Conference (WOC) ini ikut dipicu ekspansi ke daerah pemekaran seperti Kabupaten Minahasa Tenggara, Bolaang Mongondow Utara, Minahasa Utara, dan Sitaro.

Mapandy mengatakan pengembangan jaringan akan menyusul ke Bolaang Mongondow Selatan dan Bolaang Mongondow Timur.
Di sejumlah daerah pemekaran tersebut, Bank Sulut akan membangun kantor baru dan meningkatkan status kantor yang sudah ada.

“Semua ini untuk men-support pemerintah daerah dan langkah kami agar lebih dekat dalam melayani masyarakat,” katanya lagi.
Langkah lain untuk mening-katkan mobilitas pelayanan berupa kas mobile yang dilengkapi ATM dan direncanakan beroperasi bersamaan dengan pelaksanaan WOC.

Lebih jauh, Mapandy mengatakan guna menopang semua rencana dan terobosan yang dilakukan itu, Bank Sulut terus menempa sumber daya manusia (SDM), baik melalui pendidikan dan latihan maupun pengembangan karir. Selain itu, penyusunan jenjang kepangkatan berdasarkan prinsip kesejahteraan dan keadilan.

Dikatakan, sesuai visi Bank Sulut, setiap karyawan bank ini harus mampu bersikap profesional dalam setiap pekerjaan dan perilaku, selalu berorientasi pada hasil. Selain itu, organisasi wajib mengalami pertumbuhan dan selalu berubah ke arah yang lebih baik mengikuti dinamika perusahaan.

Yang tidak kalah penting, kata Marpandy, adalah organisasi yang sehat selalu dikendalikan oleh orang-orang berdisiplin tinggi yang patuh pada aturan dan tidak terpengaruh oleh godaan apapun.

“Budaya itu yang terus kami kembangkan di Bank Sulut, sehingga SDM di bank ini bermaterikan orang-orang andal,” ujarnya. Akhir pekan lalu, bank ini baru saja menaikkan pangkat 193 pegawai berbagai tingkatan. Hal tersebut, selain memberikan kesempatan bagi pegawainya untuk mengembangkan karir, juga mengisi jabatan sesuai kebutuhan.

“Di Bank Sulut, jabatan bukan urut kacang, tapi disesuaikan dengan kemampuan dan kebutuhan. Makanya, setiap pegawai harus dites kompetensi sesuai posisi yang tersedia, bila tak siap akan tereliminasi dengan sendirinya,” tambah Mapandy.