Home - Photo - Blogger

Subscribe: Posts Subscribe to Revolution ChurchComments

Rabu, Mei 27, 2009

Pendapatan kargo Garuda anjlok 30%

MAKASSAR: Pendapatan PT Garuda Indonesia dari bisnis kargo di kuartal I 2009 anjlok 30%. Penurunan disebabkan angkutan sejumlah barang khususnya pendukung industri berkurang drastis.

“Pengaruh krisis ekonomi sangat tinggi terhadap angkutan barang domestik yang akan diekspor, terutama bahan pendukung industri,” kata Vice President SBU Garuda Indonesia Cargo Center Arjo K. Bardijan, baru-baru ini. Arjo menjelaskan sejumlah pengusaha mulai menghentikan pengiriman barang industri.

Begitu juga barang jadi yang akan diekspor ke sejumlah negara karena bahan baku tidak tersedia. Dia mengatakan pertumbuhan muatan kargo pada 2009 hanya 1% dibandingkan dengan periode sama tahun lalu.

Kondisi tersebut berbeda dengan pencapaian periode 2007-2008 yang tumbuh 28%-30%.
Melihat kondisi yang tidak menguntungkan, kata Arjo, Garuda tahun ini lebih fokus melayani muatan domestik yang masih memiliki potensi besar.

Arjo mengaku pertumbuhan kargo Garuda masih terbantu dengan muatan produk kelautan (marine), seperti kepiting hidup, shell blank, teripang, udang beku, ikan tuna segar, ikan segar, shell button, dan ikan hidup.

Pengangkutan produk kelautan, kata Arjo, masih sangat besar dibanding muatan barang industri. Dia mengatakan pengi-riman hasil laut dilakukan setiap hari ke beberapa negara utama seperti Singapura, Hongkong, China, dan Jepang.

“Produk marine di Sulsel masih terus dimuat pesawat Garuda Indonesia. Produk ini sangat besar dan memiliki pasar yang menjanjikan,” kata dia.

Asisten Sistem, Tapor, dan Humas PT Angkasa Pura I Bandara Hasanuddin Didik Suryanto menjelaskan hanya Garuda yang masih aktif mengangkut produk hasil laut dari Sulsel dan beberapa daerah lain di kawasan timur Indonesia.

Berdasarkan data Angkasa Pura I, total ekspor non migas lewat Bandara Hasanuddin hingga April 2009 sebesar 123.295 kg. Hasil kelautan Sulsel tersebut dikirim ke Singapura 57%, Hongkong 34%, dan 9% sisanya ke Jepang, Malaysia, dan Korea Selatan.