Home - Photo - Blogger

Subscribe: Posts Subscribe to Revolution ChurchComments

Senin, Mei 04, 2009

Kalla: KTI butuh institut teknologi

MAKASSAR: Wakil Presiden Jusuf Kalla mengungkapkan bahwa Kawasan Indonesia Timur (KTI) membutuhkan pendidikan tinggi institut teknologi guna mengatasi ketergantungan terhadap dua institut yang ada di Pulau Jawa.

“Saat ini Indonesia baru memiliki dua institut teknologi di Pulau Jawa, yakni Institut Teknologi Bandung (ITB) dan Institut Teknologi Surabaya (ITS),” kata Kalla ketika menghadiri pemasangan tiang pancang pembangunan Gedung Kampus II Fakultas Teknik Universitas Hasanuddin di Kabupaten Gowa, Sulsel, Sabtu.

Menurut dia, penyediaan institut teknologi di KTI guna menyiapkan sumber daya manusia yang handal dalam bidang teknologi dan pengembangan ilmu pengetahuan. “Untuk KTI, kita akan kembangkan Kampus II Fakultas Teknik Universitas Hasanuddin sebagai cikal bakal institut teknologi, dan satu lagi akan dibangun di Sumatra,” ujar Kalla.

Biaya yang dihabiskan untuk pembangunan perguruan tinggi yang berbasis teknologi modern mencapai Rp1 triliun lebih. “Untuk dana sebesar itu tidak besar karena manfaatnya akan sangat besar untuk pengembangan SDM dan ilmu pengetahuan,” ujarnya.

Kalla menilai peradaban institusi teknologi cukup dibutuhkan untuk membentuk SDM yang handal dalam memanfaatkan teknologi modern, utamanya pengembangan infrastruktur yang mampu mendukung pembangunan suatu daerah.

“Tidak ada bangsa yang maju tanpa peradaban teknologi, tidak ada kemajuan teknologi tanpa didukung dengan pendidikan yang memadai,” ujar Wapres. Ingatkan mahasiswa
Dalam kunjungannya tersebut, Jusuf Kalla juga mengingatkan mahasiswa teknik untuk mengubah citra kampus Unhas yang sangat melekat dengan kasus tawuran antar fakultas.

“Mana ada kampus di dunia ini yang senang berkelahi,” ucap Wakil Presiden. Dia mengharapkan keberadaan kampus II Fakultas Teknik Unhas ini dapat dimanfaatkan sebaik-baiknya dan mampu menghasilkan sumber daya manusia yang mampu membuat inovasi teknologi, bukan hanya pengguna teknologi.

Pembangunan gedung kampus II Fakultas Teknik Unhas ini dilakukan dengan dana pinjaman dari pemerintah Jepang di Kelurahan Borong, Kecamatan Bontomarannu, Gowa, sebesar Rp1,1 triliun. Kampus ini semula milik Pabrik Kertas Gowa yang sudah lama tidak beroperasi.

Sebagian dari dana itu merupa-kan pinjaman Pemerintah Jepang melalui lembaga Japan International Cooperation Agency (JICA). “Selain untuk pembangunan fisik, dana ini juga dipakai untuk pembiayaan kuliah doktor,” kata Rektor Unhas Prof. Idrus A. Paturusi dalam laporannya di depan Wapres Jusuf Kalla.

Untuk ukuran satu fakultas, kampus baru ini terbilang luas karena mencapai 38 hektare atau sekitar 17,27% dari luas kampus Unhas, Tamalanrea yang berada di Makassar yang luasnya 220 ha.

Menurut Idrus, kampus baru ini terbilang istimewa karena dirancang ramah lingkungan (eco campus), salah satunya dengan menggunakan listrik tenaga surya (solar cell). Tidak hanya itu, katanya, Fakultas Teknik Unhas istimewa karena ada 26 orang dosen dari Jepang yang mengajar di kampus tersebut.