Home - Photo - Blogger

Subscribe: Posts Subscribe to Revolution ChurchComments

Senin, Mei 18, 2009

Ekonomi Sulsel terseret nikel

MAKASSAR: Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan ekonomi Sulawesi Selatan pada triwulan I 2009 tumbuh 4,04% (y-o-y), ditopang sektor pertanian yang memasuki masa panen. Namun, angka tersebut jauh di bawah prediksi Kantor Bank Indonesia Makassar sebesar 4,52% maupun realisasi pertumbuhan ekonomi nasional yang mencapai 4,4%.

Perekonomian terseret cukup dalam oleh perlambatan signifikan sektor pertambangan khususnya nikel yang merosot hingga 14,13% (y-o-y).
Kabar positifnya, perkembangan produk domestik regional bruto (PDRB) ini lebih baik dibanding triwulan IV 2008, di mana ekonomi hanya tumbuh 3,92% (y-o-y) bahkan berkontraksi 1,47% terhadap triwulan sebelumnya.

“PDRB triwulan I 2009 meningkat 1,56% terhadap triwulan IV 2008, dengan pertumbuhan tertinggi sektor pertanian 6,75%,” papar Kepala BPS Sulsel Bambang Suprijanto di Makassar, pekan lalu.Bambang mengatakan sumber pertumbuhan ekonomi secara triwulanan terbesar dari sektor pertanian 1,91%, demikian pula sumber pertumbuhan tahunan juga pertanian sebesar 1,51%.

Berdasarkan data BPS, kecuali ekspor-impor, semua komponen PDRB penggunaan meningkat secara tahunan. Konsumsi rumah tangga tumbuh 5,2%, konsumsi pemerintah melaju 3,08%, serta pembentukan modal tetap bruto (PMTB/investasi fisik) mengembang 17,55%. Adapun komponen ekspor anjlok 21,53% disusul impor melambat 13,34%.

Bambang mengatakan perlambatan triwulanan terasa pada komponen investasi seiring perlambatan penyelesaian beberapa megaproyek multiyears. Dia menjelaskan besaran PDRB Sulsel atas dasar harga berlaku triwulan I 2009 mencapai Rp22,86 triliun serta atas dasar harga konstan 2000 Rp11,36 triliun.
Kepala Bidang Neraca Wilayah dan Analisis Statistik Pallawa mengatakan

perekonomian tertekan kemerosotan nikel. “Kalau nikel dikeluarkan dari hitungan PDRB, kita tumbuh 5,6%,” paparnya. Menurut dia, 5,6% tersebut yang dapat dikatakan sebagai pertumbuhan riil sebab pertambangan sangat bergantung pada nikel yang hanya menyerap sedikit pelaku usaha.“Tetapi tetap harus dihitung sebab merupakan produksi barang yang membentuk PDRB.”