Home - Photo - Blogger

Subscribe: Posts Subscribe to Revolution ChurchComments

Rabu, Mei 20, 2009

Syahrul: Sulsel tekan pengangguran

MAKASSAR: MAKASSAR: Gubernur Sulsel Syahrul Yasin Limpo mengatakan pemerintah akan menekan tingkat pengangguran dengan strategi menggenjot pertumbuhan ekonomi dan sebisa mungkin mencegah pemutusan hubungan kerja (PHK).

Syahrul menuturkan pemprov telah mewajibkan pengusaha yang berencana memberhentikan pekerja agar melapor. Dia berharap dengan cara itu, pemprov dapat membantu mencarikan solusi sebelum PHK terjadi.

Gubernur mengatakan hal itu menanggapi meningkatnya angka setengah pengangguran di Sulsel pada Februari 2009 dibandingkan dengan 2008 (Bisnis, 19 Februari). Tingginya laju produk domestik regional bruto (PDRB) yang mencapai 7,78% sepanjang 2008 ternyata belum sanggup menciptakan lapangan kerja formal secara signifikan.

Hal itu tampak dari melonjaknya jumlah pekerja setengah pengangguran, yakni penduduk 15 tahun ke atas yang bekerja di bawah jam kerja normal (35 jam seminggu) selama Februari 2008-Februari 2009.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Sulsel, total setengah pengangguran pada Februari 2009 mencapai 1,28 juta orang atau naik 20% dibandingkan dengan Februari 2008 sebesar 1,06 juta orang. Para setengah pengangguran ini bekerja di sektor informal yang biasanya tanpa kepastian upah/penghasilan serta minus tunjangan maupun jaminan kesehatan dan asuransi.

Tingkat setengah pengangguran terpaksa meningkat dari 13,4% menjadi 16%, sedangkan setengah pengangguran sukarela naik dari 19,2% menjadi 22% total angkatan kerja.“Saya kira ada banyak hal yang harus dilihat, akselerasi ekonomi Sulsel semakin kencang, sektor formal dan informal tumbuh berkembang,” kata Gubernur Syahrul kepada Bisnis, kemarin.

Dia juga mengaku kurang mempercayai tingginya kenaikan setengah pengangguran tersebut. Pasalnya, tahun lalu perekonomian tumbuh melebihi beberapa tahun terakhir. Syahrul berpendapat kenaikan setengah pengangguran seharusnya tidak sebesar itu jika menilik banyaknya pembukaan lapangan kerja seiring proyek infrastruktur swasta dan pemerintah.

Di Sulsel, kata dia, terdapat 800.000 hektare sawah dengan 400.000 ha lahan jagung. Lahan seluas itu, imbuhnya, bisa menghasilkan pendapatan bagi masyarakat. Secara umum pertumbuhan ekonomi 2008 mampu mengu-rangi pengangguran terbuka yang tercatat menurun dari 10,5% menjadi 8,7%. Mereka yang sama sekali tidak bekerja ini sebanyak 296.559 orang per Februari 2009.

Terserap

Pengamat Ekonomi Universitas Hasanuddin (Unhas) Hamid Paddu mengatakan penurunan tingkat pengangguran terbuka sejalan dengan sektor usaha utama seperti perdagangan yang tumbuh tinggi.

“Namun sektor pertanian relatif tumbuh lebih rendah dibanding sektor lain. Akibatnya ada perpindahan pekerja ke sektor informal karena sektor formal belum cukup bertenaga,” kata Hamid saat dihubungi. Hamid mengatakan peme-rintah harus menjaga sektor informal karena masih sulit berharap pada lapangan kerja baru di sektor formal.

“Produk sektor informal belum berhasil terserap oleh sektor formal. Sektor formal berkembang sendiri bahkan cenderung memakai produk luar dan mengabaikan produk dalam negeri apalagi produk sektor informal,” terangnya.

Ketua Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Sulsel Latunreng menuturkan pengusaha juga masih kerap terbentur pada pasokan tenaga kerja baru yang kurang terampil sehingga tidak siap memasuki dunia kerja.