Home - Photo - Blogger

Subscribe: Posts Subscribe to Revolution ChurchComments

Rabu, Mei 27, 2009

Cadangan pasir kuarsa di Sultra 5,2 miliar ton

KENDARI: Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Sulawesi Tenggara mencatat cadangan pasir kuarsa di provinsi itu mencapai 5,2 miliar ton. Selain pasir kuarsa, daerah ini juga kaya bahan tambang lain, seperti nikel dan emas. Hal itu dikatakan Kepala Dinas ESDM Sultra Muhammad Hakku Wahab, kemarin.

Dia mengatakan pasir kuarsa yang merupakan bahan baku pembuatan gelas, industri semen, keramik, dan pengecoran besi baja ini tersebar di Kabupaten Kolaka, Bombana, Muna, dan Konawe. “Areal sebaran pasir kuarsa di empat daerah ini mencapai 8.000-an hektare,” jelas Hakku.

Sejumlah perusahaan telah menginvestasikan dana mereka untuk mengelola pasir kuarsa di Kolaka, Konawe, dan Bombana. Tiga daerah ini juga mendapatkan perhatian khusus dan telah dilakukan eksplorasi mendetail.

Di Kolaka, tepatnya di Oko-oko dan Pomalaa, sudah dilakukan eksplorasi detail seluas 100 ha. Dari hasil eksplorasi tersebut diperkirakan cadangan di kawasan itu mencapai 13,37 juta ton.

Sementara itu di Watubangga, Kolaka, sebuah perusahaan melakukan eksploitasi pada areal 186,25 ha. Perkiraan produksi pasir kuarsa di Watubangga, menurut Hakku, mencapai 150.000 ton per tahun. Pasir kuarsa asal Watubangga ini kemudian dikirim ke PT Inco Tbk di Soroako sebagai bahan pendukung proses pengolahan biji nikel.

Sedangkan di Wawonii, Kabupaten Konawe, dari hasil eksplorasi lahan seluas 102,5 ha diperkirakan cadangan pasir kuarsa mencapai 1,2 juta ton.
Kadar kuarsa pada lahan ini tertinggi dibandingkan dengan daerah lain di Sultra, yakni mencapai 95,8%. Sementara itu di Bombana, cadangan pasir kuarsa terdapat di wilayah Poleang.

Sebelum ditemukan cadangan emas di daerah ini, sebagian masyarakat setempat telah menambang pasir kuarsa secara tradi-sional.