Home - Photo - Blogger

Subscribe: Posts Subscribe to Revolution ChurchComments

Jumat, Mei 15, 2009

Bulog Sultra serap 4.000 ton beras petani

KENDARI: Badan Urusan Logistik (Bulog) Divisi Regional (Divre) Sulawesi Tenggara melalui mitranya hingga April 2009 telah menyerap beras petani sebanyak 4.000 ton dari target 50.000 ton tahun 2009. Kepala Bulog Sultra Tomy Sikado mengatakan mitra Bulog belum dapat melakukan pembelian beras milik petani secara maksimal karena baru sebagian kecil sentra produksi yang panen.

Diperkirakan panen besar-besaran di sejumlah sentra produksi terjadi pada akhir Mei dan Juni 2009 sehingga dipastikan serapan pengadaan akan meningkat. Panen kebutuhan pangan andalan tersebut juga diperkirakan terjadi pada penghujung tahun, yakni November dan Desember 2009 mendatang.

“Bulog Sultra bersama mitra akan berusaha semaksimal mungkin memenuhi target tanpa mengesampingkan kualitas yang telah ditetapkan,” kata Tomy, kemarin Mitra Bulog Sultra, Poding, mengatakan awal 2009 petani mengalami kendala menggarap sawah karena kesulitan air.

Selain itu, di sejumlah sentra produksi seperti Bombana, Konawe Selatan (Konsel), dan Konawe kekurangan tenaga kerja karena beralih menjadi pendulang emas dan beralih ke pekerjaan alternatif yang menurut mereka lebih menjanjikan. Bulog membeli beras petani melalui mitra seharga Rp4.600 per kg. Stok beras Bulog di gudang kabupaten/kota sebanyak 8.000 ton atau cukup untuk permintaan dua bulan ke depan.

Sulteng Mandiri

Sementara itu, Bulog Divre Sulawesi Tengah termasuk dalam lima besar kategori mandiri dan mempunyai kinerja baik, di samping Bulog Jatim, Jateng, NTT, dan NTB. Kepala Divisi Regional Bulog Sulteng Usep Karyana mengatakan salah satu persyaratan dan penilaian menjadi Bulog mandiri di daerah adalah kecepatan dan kelancaran distribusi, tingkat pelunasan pembayaran raskin, serta stok beras di gudang.

Usep mengatakan keberhasilan tersebut tidak terlepas dari kerja keras semua pihak, termasuk pemkab/pemkot dan Pempov Sulteng. Dia menjelaskan Bulog Sulteng sepanjang 2009 berhasil mengirim beras untuk kebutuhan masyarakat di Provinsi Gorontalo, dengan pengiriman tahap pertama ke provinsi tetangga itu sebanyak 2.500 ton.

Sedangkan pengiriman tahap kedua juga 2.500 ton beras dari hasil pengadaan lokal. Usep mengatakan jika tahun-tahun sebelumnya Bulog Sulteng mendapat pasokan beras dari luar daerah, termasuk beras eks impor karena hasil pengadaan relatif kecil, saat ini justru sebaliknya mengirim beras ke luar daerah.

“Kurun tiga tahun terakhir ini, Bulog Sulteng tidak lagi mendatangkan beras dari luar daerah karena hasil pengadaan lokal terus mengalami peningkatan,” ujar Usep. Dia mencontohkan, pada musim panen 2008, Bulog Sulteng membeli 29.000 ton beras petani dari target hanya 25.000 ton.

Adapun pada musim panen 2009 ini, Bulog Sulteng menargetkan pembelian beras sebanyak 37.000 ton, meski realisasi hingga saat ini baru 1.000 ton.