Home - Photo - Blogger

Subscribe: Posts Subscribe to Revolution ChurchComments

Rabu, Mei 06, 2009

Gubernur Awang Faroek dicatut untuk minta dana

SAMARINDA: Gubernur Kalimantan Timur Awang Faroek Ishak meminta masyarakat waspada terhadap penipuan yang mengatasnamakan gubernur, wakil gubernur, dan keluarganya.

“Beberapa waktu belakangan ada penipu yang mencatut nama saya dan keluarga. Jelas ini penipuan dengan modus menjual nama saya dan keluarga,” kata Awang Faroek Ishak di Samarinda, kemarin.

Seperti dikemukakan Karo Humas Setprov Kaltim Zairin Zain yang mendampingi Awang, pencatut nama gubernur itu telah beberapa kali mencoba menipu dengan meminta transfer uang. Pelaku, kata Zairin, menggunakan alasan untuk kepentingan proyek, baik dengan iming-iming maupun tekanan.

“Nomor telepon milik penipu yang tidak diketahui alamat jelas itu yang sempat kita catat, yakni 0816713754, 08166948327, dan 081513971116,” katanya. Menurut dia, orang yang tidak bertanggung jawab tersebut menggunakan tiga nomor tersebut untuk menghubungi pengusaha dan pejabat kemudian meminta transfer uang.

Saat disinggung mengenai jumlah korban yang kena tipu, Zairin belum bersedia menjelaskan. Demikian pula mengenai berapa nilai kerugian akibat aksi tak terpuji tersebut. Namun, katanya, informasi dari lingkungan Pemprov Kaltim menyebutkan beberapa pejabat dan pengusaha sempat menjadi korban.

Hanya saja, karena alasan malu ketahuan menjadi korban penipuan, para pejabat dan pengusaha tersebut tidak mengungkapkan atau melaporkannya secara resmi kepada pihak kepolisian. “Saya sebagai Gubernur Kaltim tidak akan meminta seseorang memberi sumbangan tertentu melalui telepon atau sarana lainnya yang bertentangan dengan ketentuan perundang-undangan yang berlaku,” ujar Awang.

Dia menjamin istri gubernur maupun anggota keluarga lainnya tidak mungkin melakukan hal tercela dengan meminta sumbangan uang. Awang meminta masyarakat lebih waspada dan segera melakukan konfirmasi kepada pihak terkait atau langsung kepada dirinya, apabila ada oknum yang mengatasnamakan gubernur dan keluarganya atau pejabat lain untuk mentranfer sejumlah dana.

“Kami berharap seluruh warga Kaltim waspada dengan berbagai modus operandi penipuan termasuk mengatasnamakan pejabat, baik gubernur, bupati, wali kota, dan pejabat lain dari Jakarta,” katanya. Dia mengingatkan hal itu karena belum lama ini di Samarinda juga terjadi modus penipuan dengan mengatasnamakan Ditjen Perbendaharaan Departemen Keuangan.

Sang pelaku meminta korban mengirim uang untuk program bimbingan teknis yang diadakan lembaga tersebut. “Kepada aparat kepolisian kami mengharapkan kasus ini segera diungkap tuntas karena tidak menutup kemungkinan ada motif lain, misalnya sengaja ingin merusak nama gubernur dan keluarganya,” katanya.