Laporan Kontributor Palu
PALU: Jumlah angkatan kerja di Sulawesi Tengah (Sulteng) hingga akhir tahun 2008 mencapai 1,19 juta orang, sedangkan angka penganggur mencapai 33.937 orang. Berdasarkan data hingga Agustus 2008, jumlah angkatan kerja di daerah ini mencapai 1,19 juta orang atau naik 13.825 dibandingkan dengan 2007. Sementara itu, jumlah pengangguran mencapai 33.937 orang.
Kepala Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah (Bappeda) Sulteng Rais Lamangkona mengatakan untuk mengurangi jumlah pengangguran, Bappeda akan merumuskan langkah-langkah guna mendorong pembukaan lapangan kerja baru. “Program tersebut masih dalam penggodokan dengan melibatkan instansi terkait,” kata Rais kepada wartawan, kemarin.
Dari data yang dikeluarkan BPS Sulteng menyebutkan, tingkat pengangguran terbuka (TPT) pada Agustus 2008 sebesar 5,45% lebih kecil dibandingkan dengan Agustus 2007 yang besarnya 8,39%. Untuk kabupaten/kota di Sulteng, TPT tertinggi terjadi di Kota Palu sebesar 8,30% diikuti Kabupaten Tolitoli 6,90% sedangkan untuk TPT terendah berada di Morowali yakni 3,92%.
Sementara itu Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Sulteng mencatat sebanyak 13.145 orang sarjana (S1) dan magister (S2) yang masih menganggur berdasarkan data November 2008.Dari jumlah tersebut, pengangguran S1 berjumlah 12.996 orang dan S2 149 orang. Sedangkan tamatan SLTA yang masih menganggur mencapai 40.075 orang.
Kasubdin Penempatan dan Perluasan Kesempatan Disnakertrans Sulteng Amir Noi berharap pemerintah daerah dan swasta bisa menyiapkan lapangan kerja yang memadai untuk mengantisipasi lonjakan pengangguran. “Salah satu terobosan adalah menggerakkan potensi seperti di bidang pariwisata, pertambangan energi, perkebunan, peternakan serta bidang lainnya yang terdapat di Sulteng yang belum tergarap secara maksimal,” saran Amir.
Menurutnya, jumlah sarjana yang baru tamat kian tidak terbendung setiap tahun. Karena itu, iklim investasi di Sulteng mesti dibenahi untuk menambah pemasukan bagi daerah sekaligus memberdayakan tenaga kerja lokal.