Home - Photo - Blogger

Subscribe: Posts Subscribe to Revolution ChurchComments

Rabu, Januari 07, 2009

Angkatan kerja di Sulteng 1,19 juta

Laporan Kontributor Palu

PALU: Jumlah angkatan kerja di Sulawesi Tengah (Sulteng) hingga akhir tahun 2008 mencapai 1,19 ju­ta orang, sedangkan angka penganggur mencapai 33.937 orang. Berdasarkan data hingga Agustus 2008, jum­­lah angkatan kerja di daerah ini mencapai 1,19 juta orang atau naik 13.825 dibandingkan dengan 2007. Sementara itu, jum­lah pengangguran mencapai 33.937 orang.

Kepala Badan Perencana­an dan Pembangunan Daerah (Bap­peda) Sulteng Rais Lamangkona mengatakan untuk mengurangi jumlah pengangguran, Bappeda akan merumus­kan langkah-langkah guna mendorong pembukaan lapangan kerja baru. “Program tersebut masih dalam penggodokan dengan melibatkan instansi terkait,” kata Rais kepada wartawan, kemarin.

Dari data yang dikeluarkan BPS Sulteng menyebutkan, tingkat pe­ng­ang­guran terbuka (TPT) pada Agus­tus 2008 sebesar 5,45% lebih ke­­cil dibandingkan dengan Agustus 2007 yang besarnya 8,39%. Untuk kabupaten/kota di Sul­­teng, TPT tertinggi terjadi di Kota Palu se­­besar 8,30% diikuti Kabupaten To­­litoli 6,90% sedangkan untuk TP­­­T terendah berada di Mo­­­rowali yakni 3,92%.

Sementara itu Dinas Tenaga Kerja­ dan Transmigrasi Sul­­­teng mencatat sebanyak 13.145 orang sarjana (S1) dan magister (S2) yang masih menganggur berdasarkan data November 2008.Dari jumlah tersebut, penganggur­an S1 berjumlah 12.996 orang dan S2 149 orang. Sedangkan tamatan SLTA yang masih menganggur mencapai 40.075 orang.

Kasubdin Pe­­nempatan dan Perluasan Kesempa­tan Disnakertrans Sulteng Amir Noi­ berharap pemerin­tah dae­­­rah dan swasta bisa menyiap­kan lapangan kerja yang memadai untuk mengantisipasi lonjakan peng­angguran. “Salah satu terobosan adalah meng­gerakkan potensi seperti di bi­­dang pariwisata, pertambangan energi­, perkebunan, peternakan ser­ta bidang lainnya yang terdapat di Sulteng yang belum tergarap seca­­ra maksimal,” saran Amir.

Menurutnya, jumlah sarjana yang ba­­ru tamat kian tidak terbendung se­tiap tahun. Karena itu, iklim investasi di Sulteng mesti dibenahi untuk menambah pemasukan bagi daerah sekaligus memberdayakan tenaga kerja lokal.