PLN relokasi PLTD di 300 pulau

Laporan Icca Sitti & Afandy Fatriah Mansyur

MAKASSAR: Harapan 1,2 juta jiwa penduduk di 300 pulau di Sulsel untuk menikmati listrik bakal terwujud tahun 2009. Hal itu setelah Direktur Utama Perusahaan Listrik Negara (PLN) Fahmi Mochtar menyetujui relokasi pembangkit listrik tenaga diesel (PLTD) yang akan dimulai di pulau terdekat dari pusat kota, termasuk daerah pegunungan.

“PLN sependapat dengan Pemprov Sulsel untuk merelokasi sejumlah pembangkit diesel untuk ditempatkan di pulau dan pegunungan,” ungkap Fahmi saat telekonferensi dengan Gubernur Sulsel Syahrul Yasin Limpo di Kantor PLN Sulselrabar, Rabu 31 Desember.

Telekonferensi yang berlangsung 1,5 jam itu dihadiri muspida, Pangdam VII Wirabuana, Kapolda Sulselbar, Danlatamal, Kepala Kejaksaan Tinggi, serta Dan Koopsau. Fahmi menginstruksikan General Manager PLN Sulselrabar Arifuddin Nurdin untuk menginventarisasi PLTD di beberapa daerah.

“Saya meminta GM untuk mendata mesin–mesin diesel yang bisa dipindahkan ke pulau­pulau. Semester pertama 2009 beberapa pulau sudah dapat dialiri listrik,” ujar dia.
Namun relokasi akan dilakukan secara bertahap, di mana pulau­pulau terbesar dan terdekat yang didahulukan.

Pada tahap awal, Dirut PLN memerintahkan pemindahan PLTD di Pulau Laelae untuk ditempatkan di salah satu pulau terbesar dan terdekat dari Makassar. Sebagai gantinya, Pulau Laelae yang berjarak tempuh lima km dari Kota Makassar akan menggunakan kabel listrik bawah laut.

“Diesel di Pulau Laelae bisa dipindahkan segera ke pulau terdekat dan akan diganti dengan kabel laut. Ini sudah bisa dilakukan secepatnya di awal Januari 2009,” kata Fahmi.

Pembangkit hidro Dalam acara itu pula, Fahmi menyatakan PLN berencana membangun delapan pembangkit listrik tenaga hidro (PLTH) di Sulsel. Rencana yang sudah masuk agenda kerja PLN itu akan dilaksanakan pada 2009. Dia menjelaskan PLTH yang dibangun di beberapa pulau di Sulsel itu merupakan bentuk tanggung jawab PLN untuk melayani masyarakat pegunungan termasuk daerah terpencil.