Home - Photo - Blogger

Subscribe: Posts Subscribe to Revolution ChurchComments

Jumat, Januari 02, 2009

Ekspor Sulteng anjlok 50%

Laporan M. Noor Korompot

PALU: Nilai ekspor non­migas Sulawesi Tengah pada bulan Oktober 2008 hanya mencapai US$24,79 juta atau turun lebih dari 50% dibandingkan dengan bulan sebelumnya.

Berdasarkan laporan Bank Indonesia Palu, anjloknya nilai ekspor nonmigas itu dipengaruhi oleh perolehan devisa dari ekspor di negara­negara Asia yang mengalami penurunan tajam.

Nilai ekspor nonmigas yang turun tajam yaitu tujuan Malaysia di mana pada September masih tercatat US$41,10 juta dan bulan Oktober tinggal US$18,74 juta. Ekspor Sulteng ke negara jiran itu selama ini didominasi komoditas biji kakao kering.

Ketua Askindo Sulteng Herman Agang mengatakan penurunan ekspor kakao Sulteng tidak begitu parah yakni hanya 0,97%. Pada akhir tahun 2008 volume ekspor mencapai 120.200 ton, sedangkan pada 2007 ekspor kakao mencapai 123.200 ton.

Berdasarkan data BI Palu, penurunan tajam nilai ekspor juga terjadi pada pengiriman ke China yaitu dari perolehan devisa US$1,73 juta pada September, menjadi tinggal US$62.000.Penurunan itu disusul tujuan Jepang dan Korea Selatan.

Jika pada September masing-masing masih menghasilkan devisa US$597.000 dan US$258.000, bulan berikutnya tinggal US$244.000 dan US$83.000.

Ekspor Sulteng ke tiga negara di Asia Timur itu didominasi produk kayu dan gabus, ikan, kerang­kerangan, moluska dan olahannya, minyak dan lemak nabati, perabotan dari kayu hitam (ebony), dan kayu campuran.

Namun BI Palu melaporkan di balik guncangan krisis finansial global, ternyata ekspor nonmigas Sulteng ke Amerika Serikat pada Oktober 2008 menghasilkan devisa US$2,02 juta, atau naik 100% dibanding bulan sebelumnya tanpa realisasi.

Ekspor ke negara Paman Sam itu antara lain terdiri atas komoditas biji kakao kering. Demikian halnya ekspor ke negara­negara di Eropa yang pada September 2008 hanya menghasilkan devisa US$281.000, naik menjadi
US$507.000 di bulan berikutnya.

Perolehan nilai ekspor ini paling tinggi untuk tujuan Perancis dengan menghasilkan devisa US$475.000 di bulan Oktober 2008 atau meningkat sekitar 70% dibanding bulan sebelumnya.