Home - Photo - Blogger

Subscribe: Posts Subscribe to Revolution ChurchComments

Jumat, Januari 09, 2009

Energy Equity bangun kilang LNG

MAKASSAR: Penduduk Sulawesi Selatan bakal menikmati elpiji (LPG/liquid petroleum gas) murah yang dialirkan dengan pipanisasi ke rumah-rumah pada 2011.Hal itu setelah PT Energy Equity Epic Sengkang, sebuah perusahaan migas penanaman modal asing (PMA), mulai membangun kilang LNG (liquid field natural gas) di Keera, Kabupaten Sengkang.

“Equiptment LNG plant sudah dipabrikasikan dan siap diinstal secara bertahap. Gas rumahan akan disalurkan melalui pipanisasi dengan harga murah,” kata Stewart WG Williott Managing Director & CEO Energy World Corporation Ltd (EWC) ketika bertemu Gubernur Sulsel Syahrul Yasin Limpo, kemarin.

EWC Ltd adalah holding company Energy Equity, Energy Sengkang, dan South Sulawesi (SS) LNG. Stewart mengaku proyek pengolah­an gas alam menjadi cair akan rampung tahun 2011. Kilang LNG yang akan berdiri di lahan seluas 35 hektare mampu memproduksi 2 juta – 5 juta ton LNG per tahun dengan total investasi US$500 juta.

Dengan produksi setiap hari mencapai 280 juta mbtu (matric bri­tish thermal unit), distribusi LNG akan menggunakan tiga cara, yakni pipanisasi, pengapalan, dan pengiriman melalui truk tangki gas. Namun dia mengaku untuk merealisasikan housing gas di Sulsel dan Kota Makassar harus mendapat izin BP Migas. Selain membangun kilang gas, SS LNG juga membangun pelabuhan dan terminal penampungan. Gas akan disalurkan melalui pipanisasi sejauh 19 km dari lapangan gas alam Sengkang ke kilang gas Keera yang berada di Teluk Bone.

Dari data Bisnis tahun 2008, Energy Equity berencana memproduksi LNG secara bertahap, mulai dari 140.000 ton, satu juta ton, sampai dua juta ton per tahun. Produksi LNG akan dijual ke PT Aneka Tambang (Antam) Pomalaa Sultra sebesar 400 ton per hari, dan kebutuhan SS LNG di Jatim 400 ton per hari. LNG juga akan didistribusikan 800 ton per hari ke PLN Bali, dan PLTGU Tello serta PLN Sulselrabar 400 ton per hari atau ekuivalen 22 juta mbtu per hari.

Negosiasi BP Migas Gubernur Syahrul Yasin Limpo pada pertemuan itu berjanji merealisasikan rencana Energy Equity untuk menyalurkan gas ke Makassar. Untuk memperlancar negosiasi dengan BP Migas dan pemerintah pusat, Syahrul meminta Energy Equity melibatkan Pemprov Sulsel dalam proyek itu, dengan memberikan data-data lengkap.

“Saya janji kebutuhan gas di Sulsel terutama Makassar dapat dipenuhi. Energy Equity siapkan saja data-data penting, selebihnya menjadi wewenang saya meyakinkan peme­rintah pusat,” kata Syahrul. Gubernur melalui Dinas Pertambangan dan Energi Sulsel akan membangun housing gases (gudang gas). Dari gudang akan dibuat pipanisasi langsung ke rumah-rumah, hotel, restoran, RS, dan gedung publik lainnya.

Jika terealisasi, masyara­kat Sulsel bakal menikmati gas murah dengan sistem penyaluran moderen. Model pipanisasi gas kemungkinan besar akan menying­kirkan kebiasaan menggunakan tabung gas. “Pemprov menilai Energy Equity sebagai perusahaan asing yang memberikan kontribusi besar terhadap Sulsel. Jika ada data lengkap maka saya akan mengundang Presiden menyaksikan langsung proyek tersebut,” kata Gubernur.

Investasi US$159 juta
Selain membangun kilang gas di Keera, Stewart mengatakan Energy Equity juga mengucurkan US$140 juta untuk membangun turbin berkapasitas 200 MW di lokasi PLTG Energy Sengkang.
Proyek yang dibangun secara bertahap itu untuk membantu PLN Sulselrabar mengatasi krisis listrik. Tahap pertama sebesar 60 MW yang bernilai US$45 juta sudah terealisasi akhir Oktober 2008.

Dengan tambahan daya 60 MW itu, PLTG Sengkang sudah memproduksi total 185 MW. Tahap kedua diperkirakan pertengahan tahun 2009 dengan kapasitas sama 60 MW. Pada pertengahan tahun 2008 mantan President Director Energy Equity Paul Edwards mengatakan Energy Equity juga akan menyisih­kan US$24 juta untuk pembangun­an PLTU sekam padi. PLTU sekam padi merupakan program corporate social responsibility (CSR) yang akan disumbangkan Energy Equity kepada Pemkab Sengkang.

Jika berjalan sesuai rencana maka tahun 2009 - 2010 PLTG Sengkang sudah memproduksi listrik sebesar 318 MW. Dengan tambahan energi itu berarti perusahaan asing Energy Equity menjadi pemasok listrik terbesar di sistem PLN Sulselrabar.