Laporan Kwan Men Yon
MAKASSAR: PT Kawasan Industri Makassar (Persero) membukukan perolehan laba sebelum pajak 2008 yang melampaui tahun 2007. Meski demikian, perseroan diperkirakan gagal mencapai target Rp20 miliar.
Pada 2007, Kima menorehkan laba sebelum pajak sebesar Rp17 miliar, atau naik cukup signifikan dibanding pencapaian tahun sebelumnya Rp10,9 miliar.
Dengan laba yang diraup pada 2008, berarti BUMN kawasan industri tersebut untuk ketiga kalinya berturut-turut mencapai keuntungan setelah di 2005 menderita kerugian.
Direktur Utama Kima Bachder Djohan mengatakan pihaknya hampir pasti gagal menyentuh sasaran laba Rp20 miliar, namun masih mampu membukukan di atas keuntungan 2007.
“Angka pastinya baru bisa kami sampaikan seusai RUPS pada 6 Januari mendatang. Tetapi tahun ini hanya nyaris Rp20 miliar,” katanya, akhir pekan lalu.
Bachder mengungkapkan kegagalan itu disebabkan minimnya investor baru yang membeli atau menyewa lahan kawasan industri tersebut. Hal itu, kata dia, dipicu oleh sekurangnya tiga faktor.
Pertama, ketidakpastian suplai listrik yang menghantui wilayah Makassar karena defisit daya dari PLN. Kedua, kenaikan harga BBM yang meningkatkan ongkos industri.
“Ketiga, iklim suksesi gubernur Sulsel yang sempat membuat investor wait and see. Tiga faktor itu menghambat upaya kami mencari investor baru,” papar Bachder.
Di sisi lain, perseroan belum mampu mewujudkan rencana bisnis berupa pengelolaan lapangan kontainer (container yard) pada 2008 yang semula diharapkan membantu memacu pendapatan. Kima baru menandatangani nota kesepahaman kerja sama pengelolaan lapangan kontainer seluas tiga hektare dengan PT Makassar Terminal Services pada 11 Desember 2008. Diperkirakan, bisnis kontainer tersebut akan terlaksana Maret 2009.
.jpg)
