Home - Photo - Blogger

Subscribe: Posts Subscribe to Revolution ChurchComments

Jumat, Januari 09, 2009

Gorontalo arahkan dana DIPA 2009 untuk pertanian

GORONTALO: Gubernur Gorontalo Fadel Muhammad menyatakan akan meng­arahkan sebagian dana Rp4,2 triliun dalam Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) 2009 untuk memperkuat sektor pertanian.

Komitmen gubernur itu tidak lepas dari pertumbuhan ekonomi Gorontalo di triwulan III 2008, di mana sektor pertanian tumbuh 13,97%. Rencana gubernur itu memungkin­kan Gorontalo menjadi pusat industri dan pengembangan komoditi pertanian di kawasan timur Indonesia (KTI), khususnya di Sulawesi.

“Selain jagung yang sudah memberikan hasil luar biasa, Gorontalo juga akan mengembangkan tanam­an cabai, kacang-kacangan, dan kedelai,” kata Fadel kepada Bisnis di sela diskusi awal tahun di Gorontalo, Selasa 6 Januari. Diskusi yang menghadirkan Kepala Bank Indonesia (BI) Gorontalo Benny Siswanto dan Ekonom Indef Aviliani sebagai pembicara, meng­angkat tema “Review dan Prospek Ekonomi Bisnis Gorontalo 2009.” Acara ini diikuti muspida, pelaku usaha, organisasi profesi, dan akademisi.

Fadel menjelaskan sektor perkebunan merupakan kekuatan utama Gorontalo untuk meningkatkan pendapatan asli daerah (PAD). Sektor ini dapat digenjot melalui pengembangan dan pembibitan, pembukaan lahan baru seluas 30.000 hektare, serta peningkatan SDM. Peningkatan aktivitas pertanian, tutur Fadel, bakal mampu menyokong pertumbuhan ekonomi 7,5% di Gorontalo dan 7% di Sulawesi pada triwulan I 2009.

Lebih jauh, dia menjelaskan pengembangan tanaman usia pendek untuk menyongsong pa­sar yang siap membeli produksi ja­gung, padi, cabai, kacang-kacang­an, dan kedelai. Dia memberi contoh kerja sama pembelian produksi cabai dengan PT Indofood yang memproduksi sambal ABC. Upaya Pemprov Gorontalo yang tahun 2008 berhasil mencapai target produksi jagung 792.000 ton itu, bertujuan untuk menstabilkan harga komoditi. Termasuk meningkatkan kesejahteraan petani dan memotong mata rantai para spekulan.
“Meski industri perkebunan di Gorontalo tidak sehebat provinsi lain di Sulawesi, tapi belajar dari pengalaman, sektor pertanian mam­pu tumbuh 7% tahun 2007. Tahun 2009 kami optimis pertumbuhan lebih tinggi karena tidak ada hambatan lagi,” kata Fadel. Jagung meningkat Fadel menambahkan pertumbuh­an ekonomi yang membaik di Gorontalo membuat tingkat kemiskinan menurun 28%. Sementara tingkat pengangguran ditekan dari 10% di 2007 menjadi 5% di tahun 2008.

Berkurangnya tingkat kemiskin­an dan pengangguran karena tenaga kerja tersalur ke sektor UMKM, terutama yang bergerak di sektor pertanian dan perkebunan. Selain itu, berdasarkan data BPS pada triwulan III 2008, sektor lain juga tumbh, se­perti perdagangan, hotel, dan restoran yang meningkat 15,45%. Sektor komunikasi dan peng­angkutan tumbuh 13,67% serta pertambangan dan penggalian 11,55%. Produksi pertanian seperti padi mengalami kenaikan 239.824 ton atau 19,66% diban­dingkan dengan triwulan III 2007 sebesar 200,421 ton.