KENDARI: Provinsi Sulawesi Tenggara tampaknya kurang diminati investor. Buktinya dalam tahun 2008 investor yang masuk ke Sultra hanya tiga, terdiri dari satu investor domestik dan dua asing.Kepala Dinas Koperasi dan UKM Sultra Abdul Madjid mengatakan investor kebanyakan menginginkan areal yang luas. Namun, Sultra tidak menyediakannya.
“Mereka terkendala oleh aturan yang ada, misalnya kawasan lindung atau konservasi,” jelasnya, kemarin.Menurut Madjid, animo investor yang masuk ke Sultra tahun 2008 lebih rendah ketimbang tahun sebelumnya.“Tahun 2007 investor yang masuk di Sultra sebanyak enam orang. Tapi, tahun 2008 hanya tiga investor,” jelasnya.
Sebenarnya, kata Madjid, banyak investor yang membidik potensi bisnis di daerah ini, namun terkendala lokasi yang tidak memenuhi syarat. Adapun perusahaan yang berinvestasi di Sultra 2008 lalu adalah perusahaan yang bergerak di bidang perkebunan tebu dan industri gula dengan nilai investasi Rp700 miliar.Perusahaan bernama PT Sembada Wangi Pertiwi ini menanamkan investasi di Kabupaten Konawe Selatan.
Sedangkan dua penanaman modal asing (PMA), yakni PT Long Ting di bidang jasa penunjang perdagangan dan PT Winner bergerak di bidang jasa yang sama. Total nilai investasi kedua perusahaan ini sebesar US$380.000.
“Mereka terkendala oleh aturan yang ada, misalnya kawasan lindung atau konservasi,” jelasnya, kemarin.Menurut Madjid, animo investor yang masuk ke Sultra tahun 2008 lebih rendah ketimbang tahun sebelumnya.“Tahun 2007 investor yang masuk di Sultra sebanyak enam orang. Tapi, tahun 2008 hanya tiga investor,” jelasnya.
Sebenarnya, kata Madjid, banyak investor yang membidik potensi bisnis di daerah ini, namun terkendala lokasi yang tidak memenuhi syarat. Adapun perusahaan yang berinvestasi di Sultra 2008 lalu adalah perusahaan yang bergerak di bidang perkebunan tebu dan industri gula dengan nilai investasi Rp700 miliar.Perusahaan bernama PT Sembada Wangi Pertiwi ini menanamkan investasi di Kabupaten Konawe Selatan.
Sedangkan dua penanaman modal asing (PMA), yakni PT Long Ting di bidang jasa penunjang perdagangan dan PT Winner bergerak di bidang jasa yang sama. Total nilai investasi kedua perusahaan ini sebesar US$380.000.