Home - Photo - Blogger

Subscribe: Posts Subscribe to Revolution ChurchComments

Senin, Januari 12, 2009

Kredit macet UMKM di Gorontalo capai 30%

Laporan Zulfaedar Pay

GORONTALO: Potensi kredit macet di Provinsi Gorontalo yang mencapai 30% dinilai tidak relavan dengan pertumbuhan ekonomi provinsi itu yang mencapai 7,59%. Dengan tingginya Non Performance Loan (NPL) hingga 30% atau di atas toleransi BI 5% maka dampaknya berimbas pada penurunan penyaluran kredit. “Di Gorontalo total kredit hanya tumbuh 34,5% di tahun 2008,” kata Kepala Kantor BI Gorontalo Benny Siswanto, kepada Bisnis pekan lalu.

Meski tidak menyebutkan berapa nilai rupiahnya, namuan Benny menjelaskan bahwa Kondisi NPL di Gorontalo lebih buruk dibandingkan tahun 2007, di mana pertumbuhan kredit UMKM mencapai 50,9%, sehingga terjadi selisih sampai -16,4% di tahun 2008. “NPL UMKM menurun, namun masih di atas batas toleransi BI yang hanya dipatok 5%. Perbandingan kredit UMKM dengan total kredit juga menunjukkan perlambatan,” kata dia.

Kredit macet yang tinggi tersebut, lanjut Benny juga berimbas pada kinerja UMKM yang kian melambat. Kondisi itu pula mendorong sejumlah bank untuk mengurangi kredit UMKM yang mempengaruhi kinerja intermediasi. Terjadinya kredit macet disebabkan beberapa faktor, yakni usaha tidak bankable, legalitas tidak jelas, pengusaha dadakan, dan tidak menjaga komitmen.

“Sebagian besar yang mengajukan kredit UMKM adalah pengusaha dadakan yang visible, tapi tidak bankable. Pinjaman dianggap hibah atau bantuan yang tidak perlu dikembalikan kepada bank dan pemerintah,” kata Benny. Dia menambahkan pertumbuhan ekonomi Gorontalo masih bersumber dari sektor konsumsi pemerintah yang menjadi lead finance untuk pertumbuhan ekonominya.