Home - Photo - Blogger

Subscribe: Posts Subscribe to Revolution ChurchComments

Rabu, Januari 07, 2009

Bank di Sulsel cermati konstruksi & perdagangan

Laporan Kwan Men Yon

MAKASSAR: Kalangan perbankan membidik sektor konstruksi dan perdagangan komoditas pertanian di Sulsel untuk mencapai target penyaluran kredit 2009.Dua sektor tersebut dinilai pa­ling potensial karena relatif tidak terlalu terpengaruh dampak krisis finansial global.

Sedangkan sektor konstruksi dianggap bakal lebih meriah pada 2009 apabila BI rate terus dipangkas dengan diikuti penurunan suku bunga komersial. Pemimpin Bank BNI Tbk Wilayah VII Bambang Kuncoro mengatakan banyak potensi kredit yang belum digarap optimal pada tahun lalu menyusul pengetatan likuiditas dan sikap menunggu dari dunia usa­­ha.

Dia menilai manajemen likuiditas melalui mekanisme BI rate serta si­­tuasi keamanan menjelang dan seusai pemilu 2009 bakal menen­tu­kan mampu tidaknya perbankan meningkatkan laju kredit tahun ini.

Apabila likuiditas melonggar dan kondisi keamanan terjaga dengan baik, Bambang mengaku amat ya­­kin ekspansi kredit yang pesat dalam tiga tahun terakhir bisa dilanjutkan pada 2009. “Jangan salah, (perdagangan) ko­­­moditas sempat tidak optimal pa­­­da 2008. Konstruksi juga akan me­­ningkat tahun ini, demikian pu­­la dengan kredit konsumtif,” tu­­turnya, pekan lalu.

Bambang mengatakan target per­­tumbuhan kredit sebesar 20% yang disampaikan Pemimpin Kantor Ba­­nk Indonesia (KBI) Makassar Rizal A. Djaafara bisa jadi hanya sasa­ran minimal apabila situasi pe­­rekonomian berbalik membaik.

Branch Manager Bank Panin Tbk Makassar Onny Gappa men­­­jelaskan perbankan ditantang mem­percepat pertumbuhan dana pihak ketiga agar dapat merea­li­­sasikan tar­get kredit pada tahun 2009. Menurutnya, bank sentral dan pemerintah harus menerapkan ke­­bijakan relaksasi guna menopang aliran dana ke sektor riil.

“Saya setuju bahwa kredit di Sul­­sel tahun ini masih bisa tumbuh sam­­pai 20%. Tapi pertumbuhan da­­nanya harus dipacu lebih cepat ka­­rena LDR Sulsel sudah 118%,” ujarnya.
Onny mengatakan kendati tidak dapat memerkirakan berapa besar lagi dana masyarakat. yang dapat diserap ke dalam sistem perbankan, tetapi fakta menunjukkan jumlah DPK valas masih cukup besar dan tak terpakai.

Pemimpin KBI Makassar Rizal Dja­afara memprediksi kredit di Sulsel pada 2009 masih bisa tum­buh­ hingga 20% atau sama dengan le­­vel pencapaian dalam tiga tahun terakhir, yakni 20%-25%. Dalam lima tahun terakhir sejak 2003, pertumbuhan kredit tertinggi berlangsung pada 2005 dengan 30,24%.

Meski demikian, pertumbuhan ter­­besar ekspansi dari sisi nominal tam­­paknya akan terjadi pada 2008 sebab hingga Oktober, total pin­­jaman baru yang disalurkan telah men­­capai Rp5,9 triliun. Jumlah se­­besar itu belum pernah terjadi sebelumnya di provinsi terdepan di timur Indonesia itu.

Tiga sektor penyerap kredit ter­­besar sejauh ini adalah sektor lain­-lain (termasuk KPR dan KPM) Rp­­12,67 triliun, perdagang­an Rp­­8,48 triliun, serta jasa-ja­­sa Rp5,81­­­ triliun.