Home - Photo - Blogger

Subscribe: Posts Subscribe to Revolution ChurchComments

Senin, Juni 01, 2009

Batas atas inflasi Sulsel triwulan II 7,5%

MAKASSAR: Tingkat inflasi tahunan Sulsel selama triwulan II 2009 diperkirakan terus menurun hingga hanya di kisaran 6,5% plus minus 1% atau batas atas 7,5%. Pada akhir triwulan I, inflasi tercatat sebesar 9,01% y-o-y seiring masih tingginya harga kebutuhan pokok. Dalam triwulan II, proyeksi redanya inflasi sejalan dengan indeks ekspektasi masyarakat terhadap harga-harga yang cenderung turun.

Peneliti Ekonomi Madya Bank Indonesia Makassar Nugroho Santoso mengatakan perlambatan laju inflasi tahunan masih akan terjadi sebagai dampak penurunan harga BBM tahun lalu dan kebijakan pemerintah mendorong kestabilan harga.

“Kebijakan itu seperti subsidi PPN, kebijakan kesehatan dan sekolah gratis, serta penurunan harga susu kaleng,” kata Nugroho mengutip Laporan Kinerja Ekonomi Regional yang diterbitkan KBI Makassar, pekan lalu. Senin, 1 Juni, hari ini Badan Pusat Statistik (BPS) rencananya akan mengumumkan perkembangan inflasi periode Mei 2009.

Seperti diketahui, inflasi Sulsel makin terkendali setelah pada April mengalami deflasi –0,33% secara bulanan. Laju inflasi kalender sebesar 0,58%, sedangkan y-o-y 8,91%. Bila pada Mei kembali terjadi deflasi, laju inflasi tahunan dipastikan terkoreksi lagi mendekati batas atas proyeksi BI sebesar 7,5%.

Bank Indonesia juga memperkirakan inflasi triwulan II di Kota Makassar sebesar 5,3% plus minus 1% y-o-y. Jika skenario itu terwujud, bank sentral meyakini target inflasi Sulsel bisa dicapai.

Laporan BI mengatakan upaya pemerintah daerah menjaga ketersediaan barang kebutuhan sarana produksi seperti pupuk juga sangat penting untuk menekan kenaikan harga.

Pemimpin Kantor BI Makassar Lambok Antonius Siahaan mengingatkan bahaya inflasi yang dapat menurunkan daya beli masyarakat. Menurutnya, pengelolaan inflasi di daerah sama pentingnya dengan menggenjot pertumbuhan ekonomi.