Home - Photo - Blogger

Subscribe: Posts Subscribe to Revolution ChurchComments

Senin, Juni 01, 2009

Kima incar jual lahan Rp40 miliar

MAKASSAR: PT Kawasan Industri Makassar (Persero) berharap dapat memperoleh sekitar Rp40 miliar dari penjualan tanah seluas 20 hektare untuk pembangunan pabrik obat di kawasan industri itu tahun ini. Direktur Utama Kima Bachder Djohan mengatakan pihaknya juga mengincar penyertaan saham dari proyek pabrik obat yang akan menjadi pertama di kawasan timur Indonesia itu. Saat ini, kata dia, rencana membangun pabrik masih terus dimatangkan.

Seperti diketahui, pabrik obat di Kima merupakan proyek bersama PT Tiara Energy dan PT Kimia Farma. Tiara Energy adalah perusahaan swasta asal Jakarta, sedangkan Kimia Farma BUMN farmasi. Informasi dari situs Web Tiara Energy (tiaraenergy.com) menyebutkan perusahaan ini didirikan pada tahun 2005 dan bergerak di bidang migas, batu bara, pembangkit listrik, pengelolaan limbah, dan bioethanol.

Sayangnya, tak ada informasi lebih terperinci mengenai rekam jejak Tiara dalam bidang-bidang usaha tersebut. Posisi presiden direktur Tiara dijabat Sunarto Ponirin yang tercatat sebagai Wakil Ketua Bidang Pendidikan Yayasan Puri Cikeas.

Bachder mengatakan Tiara, Kimia Farma, dan pihaknya sejauh ini telah bertemu kurang lebih lima kali, yakni dua kali di Jakarta dan tiga kali di Makassar. Menurutnya, pembangunan pabrik diharapkan bisa mulai tahun ini juga.

“Sekarang perkembangan prosesnya sudah 40%. Ketiga pihak masih membicarakan detailnya,” kata Bachder saat dikonfirmasi Bisnis, kemarin. Bahcder mengatakan Kima ingin separuh atau 10 ha dari total kebutuhan lahan 20 ha dibayar sebagai penjualan lahan, sedangkan selebihnya dikonversi menjadi penyertaan saham.

Keinginan itu, kata dia, telah disampaikan kepada investor baru-baru ini. “Mereka minta waktu untuk mendalami karena hitungan investasi juga belum selesai,” imbuh Bachder.

Menurutnya, penawaran Kima tersebut cukup masuk akal sebab investor dapat mengurangi dana yang harus dikeluarkan untuk membeli lahan. Pabrik obat ini diproyeksikan memproduksi sekitar 18 jenis obat khususnya obat kanker. Setelah berproduksi, obat akan dipasarkan ke seluruh Indonesia hingga mancanegara namun terutama untuk wilayah timur.

Di samping pabrik, rencana investasi tersebut juga meliputi pengadaan kebun obat serta pembangkit listrik 2x10 MW.

Lepas saham

Pada kesempatan yang sama, Bachder menegaskan rencana pemerintah melepas seluruh saham di BUMN pengelola kawasan industri tidak akan menyurutkan sejumlah langkah pengembangan bisnis Kima. Pekan lalu, Bisnis memberitakan pernyataan Sekretaris Kementerian BUMN M. Said Didu bahwa pihaknya akan segera melelang kepemilikan saham di BUMN pengelola kawasan industri karena tidak ekonomis lagi.

Said mengatakan pengelolaan yang dilakukan oleh swasta lebih efisien. “Kami akan segera melelang saham pengelola kawasan industri. Meskipun BUMN tersebut tidak mencatatkan rugi, tetapi bagi pemerintah tidak ekonomis dan kurang memberi nilai tambah,” katanya.

Saat ini pemerintah memiliki lima kawasan industri. Salah satu yang sudah diambil alih pihak lain adalah PT Kawasan Berikat Nusantara (KBN) di Tanjung Priok Jakarta Utara, Cakung Bekasi, dan Marunda Bekasi.

Pemprov DKI Jakarta berniat menyuntikkan dana untuk membeli saham pemerintah pusat. Akuisisi tersebut bakal membuat kepemilikan DKI menjadi mayoritas 51%. “Kementerian BUMN belum pernah menyampaikan secara langsung niat itu, tetapi bagi kami tidak ada masalah,” tukas Bachder.