Home - Photo - Blogger

Subscribe: Posts Subscribe to Revolution ChurchComments

Senin, Juni 15, 2009

Pemkot tetap operasikan BRT

MANADO: Penolakan organisasi supir terhadap beroperasinya Bus Rapid Transit (BRT) tak menggoyahkan rencana Pemerintah Kota Manado untuk mengoperasikan angkutan
umum tersebut. Plt Wali Kota Manado Abdi Buchari mengatakan mustahil menunggu sampai semua sopir angkot menyatakan persetujuan baru BRT dioperasikan.

Sebab, kata dia, sejak pertama sosialisasi BRT, pemerintah telah mengundang Organisasi Angkutan Darat (Organda) berdiskusi dan mereka setuju.

Dia mengatakan persetujuan Organda ini dipegang Pemkot, karena itu rencana untuk mengoperasikan BRT akan tetap dijalankan, walaupun protes tetap dilayangkan ikatan pengemudi angkutan kota (IPAM), baru-baru ini.

Menurutnya, Pemkot Manado kini menyelesaikan pengurusan dokumen 27 unit bus BRT di Kepolisian Daerah Sulut untuk mengubah pelat mobil dari merah menjadi kuning.

Bahkan, jelasnya, Dinas Perhubungan Sulawesi Utara tengah menggenjot pembangunan halte untuk penumpang sesuai dengan syarat yang ditetapkan Departemen Perhubungan.

Syarat yang ditetapkan dari pusat itu, katanya, a.l. tinggi halte harus sesuai dengan tinggi pintu masuk bus, dibuat dalam bentuk yang sama, serta berdekatan meskipun berseberangan jalan.

Adapun untuk awak BRT, tambah Buchari, pihaknya sudah merekrut supir sampai kondektur dan petugas di shelter yang akan menerima pembayaran dari penumpang dalam bentuk smart card.

“Operasional BRT nantinya akan dikendalikan pihak ketiga, yakni Perusahaan Umum (Perum) Damri karena mereka yang paling paham mengurusi angkutan tipe ini,” kata Buchari, seperti ditulis Antara, pekan lalu.


Damri siap

Sebelumnya, Perum Damri menyatakan kesiapannya menjadi operator bus untuk program tersebut. “Kami sangat siap untuk pelaksanaan BRT di Manado,” kata Kepala Cabang Perum Damri Manado Joni Hendri.
Dia menyatakan Damri ditunjuk menjadi pelaksana BRT setelah melalui proses tender terbuka.

Menurut Joni, kesiapan Damri didasari beberapa nilai tambah yang dimiliki, yaitu pengalaman mengelola bus BRT di Batam, ketersediaan SDM dengan standar manajemen yang baku, kepemilikan bengkel, serta kepemilikan pool.

Joni juga menjelaskan terpilihnya DAMRI akan menambah layanan operator bus tersebut bagi masyarakat Manado dan sekitarnya.
Menurut dia, pengelolaan operasional bus program BRT nantinya tidak akan serta merta mendatangkan keuntungan bagi Perum Damri.

“Tetapi jika kami dapat mengelola rutin selama 2-3 tahun ke depan tentunya akan mendatangkan keuntungan yang cukup,” kata Joni.