Home - Photo - Blogger

Subscribe: Posts Subscribe to Revolution ChurchComments

Rabu, Juni 24, 2009

BI: Kinerja Bank Sulteng bagus

PALU: Kantor Bank Indonesia (KBI) Palu menilai kinerja manajemen Bank Sulteng selama ini cukup bagus.
Penilaian KBI Palu ini berdasarkan hasil audit tahun buku 2007, sedangkan audit tahun buku 2008 dijadwalkan Juli ini.

”Audit terakhir yang dilakukan tahun buku 2007 dan hasilnya cukup baik. Saya tak dapat merinci penilaian audit karena di luar kewenangan kami, yang jelas kinerja Bank Sulteng baik,” kata Pemimpin Bank Indonesia Palu Suparmo, kemarin.

Suparmo menolak menanggapi rapat umum pemegang saham luar biasa (RUPS-LB) Bank Sulteng yang mendahului pelaksanaan audit BI.

Dalam RUPS-LB disepa-kati penggantian Nabi Bidja dan Judson Ranonto dari posisi masing-masing sebagai komisaris utama dan direktur utama.

Dia mengatakan peng-ambil keputusan tertinggi bagi perseroan adalah pemegang saham dalam RUPS atau RUPS-LB.
Keputusan para pemegang saham tersebut harus dihargai. “Keputusan user dalam RUPS adalah keputusan tertinggi,” kata dia.

Soal kebijakan tutup buku terhadap kredit macet, Suparmo mengakui hal tersebut memang dimungkinkan dengan memasukkan kredit macet tersebut ke dalam laporan pencadangan.

“Jadi tidak akan muncul dalam neraca, tapi bank tetap menagih,” urainya.Gubernur Sulteng Bandjela Paliudju, kata dia, hingga saat ini baru melaporkan hasil RUPS, namun belum mengajukan usulan calon pengganti Judson selaku dirut.

Sesuai aturan, bank wajib mengusulkan minimal dua calon dirut untuk mengikuti uji kelayakan dan kepatutan di BI, setelah itu hasilnya dikembalikan kepada pemegang saham untuk diputuskan.

”Kalaupun yang diusulkan sudah pernah fit and proper test, bisa jadi hanya dilakukan pemeriksaan administrasi saja. Tapi dilihat perkembangannya dulu,” ujar Suparmo.

Dalam RUPS-LB Bank Sulteng 12 Juni 2009, pemegang saham yang terdiri atas gubernur dan bupati/wali kota se-Sulawesi Tengah menilai duet Nabi Bidja dan Judson Ranonto tak mampu memperbaiki kinerja selama 10 bulan kepemimpinan mereka.

Gubernur Paliudju mengatakan modal disetor pemda hingga tahun 2007 telah mencapai Rp100 miliar, namun sampai tahun ini hanya berkembang menjadi Rp103 miliar.

Selain itu, manajemen versi Judson dan Nabi melakukan tutup buku kredit macet Rp27 miliar tanpa melalui rapat dengan pihak terkait.