Tahun lalu hanya menyerap Rp1,7 triliun dari total investasi Rp17 triliun pada 2008. Hal itu diungkapkan Firmansyah Rahim, Dirjen Pengembangan Destinasi Depbudpar ketika membuka seminar nasional Memetakan Peluang dan Potensi Investasi Pariwisata Daerah di Hotel Millenium, kemarin. "Industri pariwisata hanya menyumbang Rp1,7 triliun atau sekitar 10% dari total investasi dari berbagai proyek tahun lalu yang mencapai Rp17 triliun. Itupun, sebagian besar didominasi sektor hotel dan pariwisata, padahal daerah butuh investor untuk membangun taman rekreasi dan fasilitas penunjang lainnya,” kata Firmansyah. Sedikitnya ada tujuh masalah yang menyebabkan investasi sektor pariwisata di daerah rendah, a.l. lemahnya sinergi pembangunan pariwisata dengan bidang ekonomi, sosial, dan budaya baik antara pemerintah pusat maupun daerah. Kendala kedua, lemahnya pengelolaan destinasi dan besarnya ketergantungan industri wisata pada destinasi tertentu seperti Bali sehingga pengelolaan destinasi di kawasan timur Indonesia (KTI) jauh tertinggal. Hal lain adalah kurang terjaminnya keamanan dan kenyamanan dalam berwisata, rendahnya kepastian hukum di pusat maupun daerah, terbatasnya sarana pendukung pengembangan pariwisata seperti jalan dan akses transportasi maupun informasi, serta rendahnya daya saing SDM.
Browse » Home »
laporan Hilda Sabri Sulistyo
» Pemda didorong jaring investor wisata
Jumat, Juni 26, 2009
Pemda didorong jaring investor wisata
Diposting oleh
Regional Timur
MAKASSAR: JAKARTA: Direktorat Jenderal Pengembangan Destinasi Depbudpar dan Badan Koordinasi Pena-naman Modal (BKPM) menyelenggarakan workshop dan klinik investasi bagi pemda di berbagai provinsi karena investasi di bidang pariwisata masih terbilang minim.