Home - Photo - Blogger

Subscribe: Posts Subscribe to Revolution ChurchComments

Selasa, Juni 16, 2009

Komut & dirut Bank Sulteng diganti mendadak

PALU: Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) PT Bank Sulteng memutuskan mengganti Nabi Bidja dan Judson Ranonto dari jabatan masing-masing sebagai komisaris utama dan direktur utama.

Para pemegang saham yang terdiri atas gubernur, bupati, dan wali kota se-Sulawesi Tengah (Sulteng) dalam RUPSLB akhir pekan lalu itu menilai duet Nabi Bidja dan Judson Ranonto tak mampu memperbaiki kinerja Bank Sulteng selama 10 bulan kepemimpinan mereka.

Gubernur Sulteng Bandjela Paliudju, kemarin, mengatakan modal yang disetor pemerintah daerah selaku pemegang saham Bank Sulteng hingga tahun 2007 telah mencapai Rp100 miliar, namun sampai 2009 hanya berkembang menjadi Rp103 miliar.
Artinya dalam 10 bulan Bank Sulteng hanya mampu meningkatkan modal sebesar Rp 3 miliar. Jumlah tersebut sangat kecil jika dibandingkan kinerja yang telah dicapai tahun-tahun sebelumnya.

Selain itu, manajemen Bank Sulteng dinahkodai Judson Ranonto dan Nabi Bidja melakukan tutup buku atas kredit macet bernilai sekitar Rp27 miliar.

Masalah kredit macet ini juga memicu para pemegang saham untuk melakukan evaluasi terhadap kinerja direksi.“Ini beberapa alasan penggantian keduanya,” tegas Paliudju.

Gubernur mengatakan pihaknya menyiapkan Hans Kindangen, salah satu direktur Bank Sulteng, dan Kepala Biro Keuangan Pemprov Sulteng Hendro Setiawan menjadi pengganti Judson dan Nabi.

Keduanya sudah pernah mengikuti uji kelayakan dan kepatutan di Bank Indonesia dan dinyatakan lulus. “Namun hal tersebut masih dikoordinasikan dengan pihak BI. Untuk sementara pimpinan Bank Sulteng dikendalikan Mulyati yang selama ini menjabat direktur operasional,” ujarnya.

Dalam laporan ke-uangan triwulan I 2009, d total laba triwulan I 2009 bersumber dari laba sebelum pajak Rp10,42 miliar. Namun setelah dipotong taksiran pajak Rp3,11 miliar, perolehan laba bersih Bank Sulsel mencapai Rp7,31 miliar. Saldo laba awal tahun sendiri mencapai Rp44,50 miliar.

Dibanding periode yang sama tahun lalu, terjadi peningkatan laba sebelum pajak dari Rp9,39 miliar menjadi Rp10,42 miliar. Artinya laba Bank Sulteng tumbuh posistif.

Aktiva bank milik pemerintah daerah ini juga berhasil mencapai Rp1,08 triliun, meningkat signifikan dibanding tahun lalu Rp857 miliar.

Separuh dari aktiva tersebut dalam bentuk kredit sebesar Rp509 miliar, serta Rp467 miliar ditempatkan di BI dalam bentuk sertifikat, giro dan produk BI lainnya.

Sementara passiva terbesar bersumber dari giro Rp799 miliar, tabungan Rp74 miliar, dan simpanan berjangka Rp29 miliar. Pemprov Sulteng menjadi pemilik saham terbesar 54,86% , sisanya 10 pemkab/pemkot.