Home - Photo - Blogger

Subscribe: Posts Subscribe to Revolution ChurchComments

Rabu, April 08, 2009

Calon Dirut Bank Sulsel dari luar

MAKASSAR: Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan selaku pemegang saham pengendali menyepakati posisi direktur utama (dirut) PT Bank Sulsel menjadi jatah calon dari eksternal (luar) bank milik pemerintah daerah itu. Sumber Bisnis yang mengetahui hal itu mengatakan pemprov dan dewan komisaris berharap dirut dari luar Bank Sulsel mampu bergerak lebih dinamis membawa semangat baru. Apalagi di tengah besarnya tuntutan peningkatan kinerja.

Langkah yang sama dilakukan sekitar delapan tahun lalu, ketika pemegang saham menunjuk Andi Djuarzah sebagai dirut yang masa jabatannya habis akhir April ini. Begitu Andi Djuarzah masuk, kinerja Bank Sulsel bisa dikata­kan sangat baik, setidaknya dari sisi keuangan.

Pemprov, kata sumber tersebut, ingin dirut baru dapat memerta­hankan pencapaian keuangan yang solid dengan misi tambahan yang tak kalah penting, yaitu meningkatkan peran bank pemba­ngunan daerah itu dalam mendu­kung sektor riil.

Kinerja keuangan yang terus tumbuh dinilai belum cukup se­­bab mayoritas kredit disalurkan ke sektor konsumtif yang daya dorongnya amat terbatas mengge­rakkan perekonomian. Jatah dirut berhak ditentukan oleh pemprov sebagai pemegang saham pengendali. “Calon dirut baru akan dibebani tugas memacu pengucuran kredit ke sektor produktif dan mendu­kung program ekonomi pemprov,” jelas sumber itu, kemarin. Proporsi kredit Bank Sulsel di bawah direksi baru, sebut sumber itu, ditetapkan minimal 35% kredit produktif dan 65% konsum­tif. “Itu akan jadi ukuran kesuksesannya.”

Sumber itu menyebutkan posisi lain yang bakal menjadi jatah calon eksternal adalah direktur pemasaran atau direktur umum yang menangani SDM. Sedangkan direktur kepatuhan akan diberikan kepada kandidat internal.

Dua tahun terakhir, pertumbu­h­an­ kinerja keuangan Bank Sulsel lumayan pesat. Bank yang dimiliki bersama oleh pemprov dan 23 kabupaten/kota se-Sulsel itu menikmati pendapatan Rp757 miliar dan laba operasional Rp310 miliar pada 2008. Setahun sebe­lumnya, laba Bank Sulsel ‘hanya’ Rp265 miliar.

Namun, per akhir Juli 2008 sekitar 90% pinjaman Bank Sulsel digelontorkan untuk sektor konsumtif. Kondisi ini yang banyak memicu kritik dari kalangan pengusaha, asosiasi, dan pemprov­ sendiri khususnya Gubernur Syahrul Yasin Limpo. Komisaris Bank Sulsel Natali Ikawidjaja yang dikonfirmasi mengenai calon dirut dari eksternal menolak memberi banyak ke­terangan. Namun, dia juga tidak membantahnya.

Menurut Ikawidjaja, proses­ se­­leksi kini terus berjalan. Rekomendasi calon direksi Bank Sulsel telah disampaikan kepada pemprov. “Tunggu saja bagaimana nanti. Yang bisa saya katakan, dua dari empat direksi memang diinginkan dari eksternal seperti diungkapkan Pak Komut (Komisaris Utama Andi Muallim) pekan lalu,” katanya. Andi Muallim mengutarakan komisaris bank pembangunan daerah itu menyepakati konfi­gurasi direksi dua eksternal dan dua internal. Dua calon eksternal berasal dari kalangan profesional perbankan dan putra daerah Sulsel. Calon eksternal ini, ujarnya, juga beker­ja di Makassar.

Sekitar 10 calon
Ada kurang lebih 10 nama yang diajukan Dewan Komisaris Bank Sulsel kepada Gubernur Syahrul Yasin Limpo untuk menduduki posisi direksi di bank tersebut. Nama-nama yang diajukan ke Gubernur Sulsel ini sebagian besar adalah para bankir dari Sulsel yang sudah memiliki reputasi di bank-bank milik pemerintah dan swasta nasional.

Beberapa nama dari calon eksternal yang menguat, yakni Rachmat Haris (Bank CIMB Niaga), Onny Gappa (Bank Panin), dan tiga nama da­­­ri pejabat eksekutif di Kantor Bank Indonesia Makassar masing-masing Faisal Husni, Patahuddin, dan Abdul Malik. Pemimpin KBI Makassar Lambok A. Siahaan mengatakan hingga saat ini belum ada nama yang diajukan oleh Bank Sulsel untuk fit and proper test.

Proses ini, kata­nya, biasanya dilaksanakan setelah hasil Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS). “Jika nama-nama calon direksi sudah diajukan ke BI pada akhir bulan ini, kami akan proses. Tidak lama untuk melakukan hal tersebut. Hasil fit and proper paling lama enam bulan untuk ditetapkan menjadi direksi,” kata Lambok, baru-baru ini.