Home - Photo - Blogger

Subscribe: Posts Subscribe to Revolution ChurchComments

Selasa, April 14, 2009

Korsel incar potensi rumput laut

PALU: Sejumlah pengusaha Korea Selatan tertarik dengan rumput laut asal Sulawesi Tengah untuk dikembangkan menjadi energi terbarukan. Gubernur Provinsi Jeollanam-Do, Korsel, Park Joon Yung menjelaskan rumput laut tersebut akan diolah menjadi etanol atau biofuel yang sangat ramah lingkungan.

“Kami telah melakukan penelitian mengenai rumput laut di Sulteng, dan hasilnya memuaskan,” kata Park Joon Yung kepada wartawan di Palu, kemarin. Meski kondisi geografis bergunung-gunung, menurut dia, hal itu tidak menyurutkan niat pengusaha Korsel berinvestasi. “Jika dibandingkan dengan daerah lain di Indonesia, kondisi geografis di Sulteng masih lebih baik,” katanya.

Selain mengembangkan potensi rumput laut, para pengusaha Korsel nantinya juga akan berinvestasi di bidang perikanan/kelautan, pertambangan, dan perkebunan seperti yang sudah tertuang dalam surat pengantar kerjasama (letter of intent) yang ditandatangani kedua pihak, yakni Pemprov Sulteng dan Pemprov Jeollanam-Do.

Jika investasi itu terwujud, maka modal yang akan ditanam di Sulteng mencapai US$3 juta, dan akan menyerap puluhan ribu tenaga kerja. Gubernur Sulteng HB Paliudju menyambut baik niat pengusaha Korsel itu jika ingin berinvestasi di wilayahnya, mengingat daerahnya memiliki berbagai potensi sumber daya alam yang melimpah dan belum tergali sepenuhnya.

Dia mengatakan di Sulteng terdapat rumput laut pada areal seluas 106.000 hektare yang tersebar di berbagai wilayah laut. Para pengusaha asal korsel rencananya akan memanfaatkan 1.000 ha areal rumput laut di kawasan Teluk Tomini di perairan laut Kabupaten Tojo Una-Una.

“Kami juga akan segera berkonsultasi ke Depdagri supaya mendapat akses kemudahan mengenai hal itu,” katanya. Gubernur Park datang bersama 27 pengusaha asal Korsel serta pejabat lainnya, di antaranya Duta Besar/Penasihat Urusan Internasional Provinsi Jeollanam-Do, Yoo Jung Hee.Selain itu, Direktur Ekonomi dan Ilmu Pengetahuan Jung Byong Jae, Ketua Tim Green Ocean Institut Riset dan Teknologi Produksi Korea Kim Kyong Soo, serta Bupati Wando Kim Jong Sik.