Home - Photo - Blogger

Subscribe: Posts Subscribe to Revolution ChurchComments

Jumat, April 03, 2009

Kalla janji selesaikan listrik Sulteng

PALU: Ketua Umum Partai Golkar Jusuf Kalla membuat komitmen dengan masyarakat setempat bahwa mulai tahun 2010 tidak ada lagi pemadaman listrik di Palu dan sekitarnya. “Kami jamin pasok listrik di Palu akan segera normal kembali, sering dengan beroperasinya pembangkit listrik tenaga air (PLTA) Poso yang dibangun oleh kelompok usaha Bukaka,” kata Kalla dalam kampanye terbuka di Palu, kemarin. Kalla menegaskan hal tersebut setelah salah seorang simpatisan Partai Golkar naik di atas panggung dan mengutarakan keluh kesahnya kepada ketua umum parpol bernomor urut 23 itu.

“Bagaimana bisa bekerja bila sering terjadi pemadaman listrik,” keluh simpatisan Partai Golkar tersebut. PLTA Poso yang dibangun di Desa Sulewana, Kecamatan Pamona Utara, Kabupaten Poso, itu ditargetkan mampu menghasilkan listrik sebesar 180 MW. Untuk memenuhi kebutuhan listrik di Sulawesi akan dibangun tiga PLTA yakni PLTA Poso I dengan kapasitas 60 MW, PLTA Poso II (Sulewana) 180 MW, dan PLTA Poso III 300 hingga 400 MW.

PLTA Poso I sendiri dijadwalkan selesai dibangun pada 2010 sehingga bisa bermanfaat untuk wilayah Sulteng dan sekitarnya. Sebagaimana diketahui, hingga saat ini krisis listrik terjadi di Palu, Donggala, dan Parigi-Moutong. Beban puncak listrik di tiga kabupaten tersebut tercatat mencapai 48 MW, sedangkan produksi pembangkit yang ada kurang dari 45 MW.

Selain itu, Kalla juga mengaku siap mengemban amanat jika dipercaya rakyat untuk menjadi presiden selama periode lima tahun ke depan. “Kader Partai Golkar siap menjaga bangsa Indonesia agar tetap berjalan di arah yang benar,” katanya. Kalla yang juga wakil presiden tersebut berkampanye sekitar 20 menit sebelum bertolak ke Surabaya untuk melakukan kegiatan­ serupa. Kampanye tersebut mendapat pengawalan ketat dari petugas keamanan.

Kendari rugi
Dalam perkembangan lain, PT PLN Cabang Kendari­ menyatakan meng­alami kerugian sedikitnya Rp316 miliar dalam setahun. Hal itu diungkapkan Manajer PLN Cabang Kendari Fauzi Arubusman, di hadapan masyarakat Kendari yang berunjuk rasa di kantornya, kemarin. Fauzi merinci, harga pokok produksi daya PLN Kendari mencapai Rp2.000 per kwh. Sedangkan harga jualnya hanya Rp600 per kwh.

”PLN minus Rp1.400 per kwh. Dalam setahun, rata-rata produksi kita 226.000 kilo kwh. Jadi, kalau dihitung-hitung total kerugian per tahun mencapai Rp316,04 miliar,” jelas Fauzi. Ditambahkan, kerugian tersebut dibukukan pada tahun 2008 lalu. Diperkirakan, tahun 2009 nilainya meningkat seiring penambahan produksi dengan penambahan daya yang hingga tahun 2010 sebesar 35 MW.

Dia meminta masyarakat Kota Kendari berhemat listrik. Namun, per­nyataan ini tidak diterima begitu saja oleh masyarakat yang mengatasnamakan Front Pembela Nusantara (FPN) yang berunjuk rasa memprotes aksi pemadaman listrik yang dinilai sudah sangat keterlaluan.

Massa yang berjumlah sekitar 100 orang ini tidak peduli dengan jumlah kerugian PLN. ”Itu urusan internal PLN. Kami membayar listrik ketika sampai waktunya tapi pelayanan PLN sangat buruk, pemadaman dilakukan beberapa kali dalam sehari. Kalau pembayaran, PLN langsung memberikan denda, ini sangat tidak adil,” kata penanggungjawab aksi Zahilu Luther.

Menanggapi hal tersebut Fauzi yang juga didampingi Manajer Sektor PLN Kendari Agung Setiawan mengungkapkan salah satu penyebab pemadaman karena dua mesin pembangkit milik PLN sedang menjalani perawatan. Agung menambahkan perawatan dilakukan sebab peng­operasian mesin yang terus menerus sepanjang 24 jam tanpa henti.

Akibat perawatan tersebut, defisit listrik di Kendari mencapai 7 MW pada malam hari dan 5-6 MW pada siang hari. Agung menambahkan, daya yang terpasang saat ini di Kendari sebesar 33 MW dari total 20 mesin. Dengan perbaikan dua mesin ini, daya berkurang hingga 4 MW, sedangkan kebutuhan mencapai 36 MW.

Mengenai tidak ada jadwal pemadaman yang diumumkan di media massa seperti sebelumnya, pihak PLN berjanji akan segera mengumumkannya. Kendati demikian, dia meyakini persoalan listrik di Kendari bisa segera teratasi pada tahun 2009. Dia mengatakan pemadaman listrik terjadi karena pembangkit baru masih dalam proses pengadaan.­“Tapi hingga akhir 2009, akan ada tambahan 15 MW, belum termasuk tambahan untuk 2010 sebanyak 20 MW. Total daya kita nanti pada tahun 2010 sudah mencapai 68 MW,” tambahnya.