Home - Photo - Blogger

Subscribe: Posts Subscribe to Revolution ChurchComments

Senin, April 13, 2009

Omzet selular capai Rp21 miliar per hari selama pemilu

MAKASSAR: Operator telepon selular GSM panen dalam pemilu legislatif 2009 dengan memanfaatkan layanan voice to voice dan SMS. Layanan SMS selama pemilu di kawasan timur Indonesia mencapai 70 juta per hari atau 3.000 SMS per detik dan kegiatan percakapan naik 25%.

Bila biaya sekali SMS antara Rp100 – Rp300 maka dalam sehari bisa diperoleh pendapatan antara Rp7 miliar – Rp21 miliar. Lonjakan pemakaian voice dan SMS selama pemilu itu, dirasakan dua operator besar yakni Telkomsel dan Excelcomindo Pratama (XL), masing-masing naik 20%-30% atau mendekati trafik voice dan SMS di hari besar keagamaan dan tahun baru yang rata-rata mencapai 40%.

“Selama kampanye trafik komunikasi SMS di Pamasuka melonjak drastis dibanding hari normal sebesar 2.200 SMS per detik. Kami perkirakan tidak akan melewati peningkatan di hari raya keagamaan dan tahun baru,” kata Vice President PT Telkomsel Pamasuka (Papua, Maluku, Sulawesi, Kalimantan) Agus Mulyadi kepada Bisnis, pekan lalu.

Agus menjelaskan selama kampanye, Telkomsel menambah kemampuan jaringan untuk mengantisipasi lonjakan trafik percakapan dan SMS. Meski menolak menyebutkan trafik, Agus mengaku aktivitas percakapan selama pemilu lebih tinggi dibanding SMS. Pemilu, kata dia, telah memicu penjualan kartu perdana dan voucher sebesar 4% per hari atau naik 2% dibanding hari normal.

Dia mengungkapkan selama pemilu, call completion success rate mencapai 98,58%.
Sementara kapasitas handling SMS 47.100 SMS per detik atau mampu melayani hingga 4 miliar SMS per hari. Selama masa kampanye, penggunaan SMS secara nasional berfluktuasi sekitar 310 juta – 325 juta SMS per hari.

Trafik SMS XL

Sementara itu, Regional Sales Operation Manager (RSOM) PT Excelcomindo Pratama (XL) Pamasuka Hendrawan mengatakan peningkatan trafik SMS dan voice mulai terasa dua minggu jelang pemilu, di mana kenaikan trafik SMS mencapai 20%-25%. Namun, Hendrawan menolak menyebutkan angka trafik pengiriman SMS. Peningkatan kegiatan komunikasi juga terjadi pada percakapan yang mendekati 30%.

Kedua aktivitas komunikasi selama pemilu, sambung dia, berimbas pada sisi penjualan kartu perdana dan voucher yang naik sebesar 17%. “Kalau trafik pengiriman SMS naik maka otomatis kegiatan percakapan lebih besar. Kenaikan komunikasi di masa pemilu baru kami rasakan dua minggu menjelang pencontretan,” ungkap dia.

Namun operator selular yang memiliki sekitar 900.000 pelanggan di KTI itu tidak melakukan persiapan khusus untuk mengantisipasi melonjaknya komunikasi selama pemilu.