Home - Photo - Blogger

Subscribe: Posts Subscribe to Revolution ChurchComments

Rabu, April 08, 2009

Lokasi penambang emas liar Paboya ditutup

PALU: Pemerintah Kota Palu mengeluarkan keputusan penutupan penambangan emas liar di Kelurahan Poboya karena berpotensi mencemari lingkungan­ di daerah tersebut. Anno Lamangkona, Kepala Biro Humas Pemerintah Kota Palu, mengemukakan larangan penambangan emas ini setelah dilakukan pengamatan langsung di lapangan oleh Dinas Pekerjaan Umum dan Dinas Pertambangan Palu.

“Hasil pengamatan menggambarkan proses penambangan rakyat jika dibiarkan akan menimbulkan ancaman lingkungan khususnya ekosistem di wilayah Paboya,” kata Anno kepada Bisnis, kemarin.

Menurut dia, para penambang umumnya menggunakan bahan kimia berupa air raksa dan merkuri. Zat tersebut sangat berbahaya dan bisa berdampak bagi lingkungan, ekosistem, dan unsur kehidupan sekitarnya dalam jangka waktu lama. Kandungan emas di Paboya memang menggiurkan karena dalam bentuk mentah saja mengandung logam emas sebesar 67%.

Ini sangat baik dibanding­ daerah penghasil emas lain.Menurut dia, penambangan emas dilakukan dengan teknologi sederhana yang disebut Tromol dan diinvestasikan oleh masyarakat pendatang dengan jumlah investasi berkisar ratusan juta rupiah.

Bukan melindungi
Saat ini jumlah tromol yang beroperasi sebanyak 14 dan telah menghasilkan bahan dasar emas yang layak diperjual belikan kepada pedagang pengumpul. “Keputusan melarang penambangan tersebut bukan karena mau melindungi hak atas konsesi lahan melalui kontrak karya yang saat ini telah beralih ke PT Bumi Resources,” kata Rusdy Mastura, Wali Kota Palu, belum lama ini.

Tapi, lanjut dia, lebih pada upaya melindungi lingku­ngan dan ekosistem serta kehidupan dari dampak yang ditimbulkan dari kegiatan pe­­nambangan di kawasan tersebut. Jika dibiarkan, dikhawatirkan menimbulkan resistensi­ lingkungan dan eko­­sis­­tem. Apalagi kawasan pertambangan tersebut berada di areal penyangga air untuk kebutuhan­ Kota Palu dan sekitarnya.

“Olehnya pemerintah berpikir untuk segera menutup kawasan penambangan tersebut dengan langkah-langkah strategis yang akan ditempuh,” paparnya. Dinas PU dan Tamben Palu menemukan sekitar 15 lubangberkedalaman 10-15 meter secara vertikal dan horisontal yang telah digali kelompok penambang. Bahkan ada lubang yang berada tepat di bawah Sungai Pondo.