Home - Photo - Blogger

Subscribe: Posts Subscribe to Revolution ChurchComments

Selasa, April 07, 2009

Dua direksi Bank Sulsel dari eksternal

MAKASSAR: Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan selaku pemegang saham terbesar mengisyaratkan komposisi direksi Bank Sulsel yang diajukan dalam RUPS akhir April nanti masing-masing dua calon eksternal dan dua internal. Komisaris Utama Bank Sulsel Andi Muallim mengatakan dua calon eksternal tersebut berasal dari kalangan profesional perbankan dan putra daerah Sulsel. Calon eksternal ini, ujarnya, juga bekerja di Makassar. Dia mengungkapkan komisaris bank pembangunan daerah itu telah menyepakati konfigurasi direksi dua eksternal dan dua internal.

“RUPS nanti untuk meminta pertanggungjawaban direktur, sekaligus membicarakan dan menentukan pengangkatan direktur baru. Kami sudah membahas di tingkat komisaris agar dua dari empat jabatan direktur diisi dari luar manajemen,” kata Andi Muallim, akhir pekan lalu. Rapat umum pemegang saham rencananya dihadiri semua bupati di 24 kabupaten/kota di Sulsel. Andi Muallim memastikan formasi dua internal dan dua eksternal akan dikabulkan dalam rapat tersebut.

“Kami belum bisa menyebutkan nama calon dari luar tersebut. Namun yang pasti mereka berasal dari kalangan profesional dan perbankan yang sudah berpengalaman, serta bertugas di Makassar,” kata dia.
Dia menuturkan calon direksi dijaring lewat proses komite nominasi dan merupakan bankir berpengalaman serta memiliki jaringan luas di bisnis keuangan dan usaha. Diharapkan, para pemimpin baru akan mengangkat kinerja Bank Sulsel agar siap bersaing dengan BPD lain maupun bank umum.

Ekonom Universitas Hasanuddin (Unhas) Anas Iswanto Anwar meminta pihak terkait jangan terjebak dengan dikotomi claon direksi eksternal atau internal, termasuk siapa yang sebaiknya menduduki kursi direktur utama. Yang terpenting, kata dia, calon direksi harus kompeten, bisa diterima, punya rekam jejak yang baik di bisnis perbankan, serta memiliki orientasi dan komitmen terhadap perekonomian daerah.

“Jangan terjebak dengan isu orang dalam atau luar, termasuk komposisinya. Jangan sampai lupa esensinya, Bank Sulsel butuh bankir yang profesional, yang berpikiran global tapi berorientasi lokal,” tukasnya.
Pergantian direksi Bank Sulsel terus menghangat seiring besarnya harapan banyak kalangan menyaksikan perbaikan kinerja BPD tersebut khususnya dalam menyalurkan kredit ke sektor produktif.

Jajaran direksi Bank Sulsel mencakup satu direktur utama, serta tiga posisi direksi, masing-ma-sing direktur pemasaran, direktur kepatuhan, dan direktur umum. Kecuali direktur pemasaran, masa jabatan direksi lain habis pada April 2009. Tiga direktur yang akan habis masa tugasnya ini juga telah menempati posisi yang sama selama dua periode berturut-turut atau total 8 tahun sejak 2001.

Tambah modal

Pada kesempatan yang sama, Andi Muallim menambahkan dalam RUPS juga akan dibicarakan penambahan saham pemprov di Bank Sulsel. Untuk menjadi pemegang saham pengendali, pemprov harus menyetor modal baru minimal Rp50 miliar.

Dia juga mengatakan pemprov menuntut direksi Bank Sulsel setia pada rencana bisnis yang telah disusun, yakni meningkatkan porsi kredit produktif menjadi sekurangnya 35% dalam beberapa tahun mendatang dari saat ini sekitar 15%. “Kami berencana meningkatkan nilai kredit yang disalurkan di sektor riil tahun ini, sehingga akan mengimbangi sektor konsumsi,” ucap dia.

Dua tahun terakhir, kinerja keuangan Bank Sulsel terus tumbuh. Bank yang dimiliki bersama oleh pemprov dan 23 kabupaten/kota se-Sulsel itu tahun lalu menyumbangkan dividen Rp54 miliar bagi pemprov saja. Pada akhir 2008, total aset Bank Sulsel sebesar Rp4,5 triliun, naik sekitar 10% dibanding 2007. Dana pihak ketiga (DPK) mencapai Rp3 triliun, sedangkan outstanding kredit menembus Rp3,3 triliun.

Bank Sulsel menikmati pendapatan Rp757 miliar dan laba operasional Rp310 miliar pada 2008. Setahun sebelumnya, laba Bank Sulsel ‘hanya’ Rp265 miliar. Per akhir Juli 2008, sekitar 90% pinjaman Bank Sulsel digelontorkan untuk sektor konsumtif.