Home - Photo - Blogger

Subscribe: Posts Subscribe to Revolution ChurchComments

Selasa, April 28, 2009

Flu Babi resahkan warga Sulut

MANADO: Maraknya pemberitaan terkait penyebaran flu babi di sejumlah negara, ternyata turut meresahkan sejumlah warga di Manado, sambil berharap ada langkah antisipasi secara optimal pemerintah.

Pemerintah harus melakukan proteksi di semua pintu masuk ke Sulawesi Utara (Sulut) guna mencegah penyebaran penyakit mematikan itu, kata Junita, salah satu warga yang berprofesi karyawan bank swasta di Manado, Senin. Penyebaran tersebut bisa saja masuk dari negara-negara tetangga di Asia, seperti Singapura, yang membuka hubungan transportasi udara secara langsung maupun kegiatan lain dari beberapa negara.

Sebelumnya, Organisasi kesehatan PBB World Health Organization (WHO) memperingatkan flu babi yang menjangkiti Meksiko bisa menyebar ke seluruh dunia. Korban dari virus flu jenis baru ini terus bertambah.
Dirjen WHO Margaret Chan menyerukan, penyakit tersebut merupakan “ancaman bagi kesehatan publik yang harus mendapat perhatian internasional.”

Artinya, ada risiko penyakit tersebut akan menyebar lintas negara ke seluruh dunia. Para ahli masih belum memahami virus H1N1 yang merupakan `koalisi` antara flu manusia, flu babi, dan flu burung ini. Perkembangan virus ini terjadi dengan cepat.

Selama beberapa tahun ini WHO memang telah memperingatkan kemungkinan munculnya virus flu baru yang berpotensi menjadi pandemi dan membunuh jutaan manusia. Jumlah penderita flu jenis baru ini terus bertambah. Sejauh ini ada 20 orang yang telah dipastikan menjadi korban keganasannya, dan 61 orang lainnya diduga kuat juga menjadi korban. Semuanya meninggal dunia. Juga ada 1.300 orang yang diduga telah terinfeksi virus ini.

Rein H, salah satu peternak babi di Manado, mengakui bahwa di Manado sangat dikenal dengan peredaran ternak babi, sehingga bisa mengkhawatirkan warga. Dia berharap pemerintah melakukan langkah pencegahan dan sosialisasi penanganan kesehatan ternak babi, sehingga tidak berdampak buruk bagi kegiatan usahanya.

Sebagian besar usaha ternak babi berada di tempat-tempat khusus dan jauh dari pemukiman warga, namun bisa saja terjangkit penyebaran penyakit tersebut. Kepala Pengendalian Pencegahan Penyakit dan Penyehatan Lingkungan (P2PL) Dinas Kesehatan Manado, Noldi Mandolan, mengatakan, warga tidak perlu khawatir dan panik, karena memang belum beredar di daerah itu.

Langkah utama mencegah penyebaran penyakit itu, dengan menjaga lingkungan rumah dan sekitarnya tetap sehat, serta selalu melaporkan kepada Pemda jika ada hal-hal menyerupai penyebaran penyakit flu babi serta flu burung. (ANTARA)