Home - Photo - Blogger

Subscribe: Posts Subscribe to Revolution ChurchComments

Selasa, April 07, 2009

Libur pemilu tak dongkrak hunian hotel

MAKASSAR: Libur panjang bertepatan pemilihan umum (pemilu) legislatif serta perayaan hari besar keagamaan Jumat Agung pekan ini tak mampu mendongkrak hunian hotel di Makassar. Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Makassar mencatat kondisi itu membuat sejumlah hotel memilih menawarkan paket dengan harga murah guna memancing minat tamu.

Ketua PHRI Makassar Anggiat Sinaga mencontohkan Hotel Clarion yang saat ini terbesar di kota itu menjual paket ‘contreng’ seharga Rp425.000 per nett, lebih rendah dari biasanya. Hotel Sahid Jaya melepas paket pemilu Rp325.000 per nett untuk kamar standar.

“Saya perkirakan hunian kamar minggu ini hanya sekitar 30%. Langkah instan yang diambil pengelola adalah dengan membuat paket-paket spesial,” kata Anggiat, kemarin. Dia mengemukakan pengelola hotel tak menikmati kenaikan hunian pada libur panjang sebab daerah itu belum menjadi tujuan utama bagi pelancong. Makassar, kata dia, hanya dilirik sebagai lokasi MICE (meeting, incentive, convention, exhibition).

Dalam perkembangan lain, Badan Pusat Statistik (BPS) Sulsel melaporkan tingkat hunian hotel berbintang di Sulawesi Selatan pada Februari 2009 naik 4,7% menjadi 37,1% dibanding bulan sebelumnya. Namun, kenaikan bulanan tersebut tidak diikuti peningkatan waktu menginap tamu baik asing maupun domestik.

Kepala Bagian Statistik Distribusi Badan Pusat Statistik (BPS) Sulsel Anwar Haris mengatakan tingkat hunian kamar pada Januari hanya 32,4%. Dia menjelaskan kenaikan selama Februari terutama disumbangkan hotel bintang lama dan tiga. Okupansi hotel bintang lima naik 12,2% menjadi 48,8% atau tertinggi dibandingkan dengan hotel berbintang lainnya. Sedangkan keterisian hotel bintang tiga di posisi kedua sebesar 43,2%. Angka ini meningkat 10,9% dari Januari.

Adapun peringkat berikutnya ditempati hotel bintang empat yang meloncat 3,4% menjadi 37,5%, kemudian hotel bintang satu 26,5% dan bintang dua 23,9%. Anwar mengemukakan khusus hotel bintang satu dan dua tercatat mengalami penurunan okupansi masing-masing 0,5% dan 11,2%.

“Pada Februari 2009, tingkat hunian kamar hotel klasifikasi bintang satu dan dua menurun dibanding bulan Januari. Sedangkan hotel klasifikasi bintang tiga, empat, dan lima mengalami kenaikan,” ujar Anwar, pekan lalu.