Home - Photo - Blogger

Subscribe: Posts Subscribe to Revolution ChurchComments

Rabu, Desember 10, 2008

Bank Sulsel alokasikan Rp156 miliar kredit produktif

Laporan Sulfaedar

MAKASSAR: Bank Sulsel mempertegas komitmen untuk melayani kredit investasi dan modal kerja sektor produktif pertanian dan kelautan dengan mengalokasikan kredit tahun 2009 sebesar Rp150 miliar. Komitmen Bank Sulsel terkait dengan pertumbuhan kredit konsumtif bulan Oktober tahun 2008 sebesar 72% dibanding periode sama tahun 2007.

Alokasi kredit produktif sebesar Rp150 miliar tersebut, berasal dari lima sumber pendanaan, yakni surat utang pemerintah (SUP) 005 sebesar Rp100 miliar, Yayasan Dana Mandiri (YDM) Rp50 miliar, KKPE Rp1 miliar, dan Departemen Perikanan dan Kelautan Rp5 miliar.

Direktur Utama Bank Sulsel Andi Djuarzah mengungkapkan hal itu kepada Bisnis, di ruang kerjanya, kemarin. Djuarzah menjelaskan alokasi kredit produktif tahun 2009 itu tidak lepas dari penyaluran kredit yang sudah melampaui target. Dia tidak menjelaskan berapa besar pelampauan kredit tersebut.

“Dana yang tersalurkan sudah lebih dari target penyaluran tahun 2008 dan menjadi tolak ukur untuk mendapat tambahan di tahun 2009. Secara umum tren permintaan kredit produktif naik,” kata dia.

Kredit produktif yang sudah disiapkan, menurut Djuarzah akan disalurkan ke sektor produksi beras, jagung, coklat, rumput laut, tambak, perikanan, dan industri. Dia mengungkapkan ke tujuh sektor produktif tersebut menjadi sasaran utama Bank Sulsel di tahun 2009.

Kredit juga akan disalurkan untuk pembelian pupuk, pengolahan lahan, dan pembibitan. Komitmen bank yang menargetkan laba Rp300 miliar tersebut, tidak lepas dari upaya menciptakan lapangan kerja, serta mendukung ketahanan pangan nasional.

Namun Djuarzah mengakui alokasi kredit tersebut mengalami pertumbuhan yang sangat kecil dibandingkan kredit konsumtif sebesar 75%. Meski bagitu Bank Sulsel memberikan perhatian khusus di sektor produktif, menyusul jumlah debitur yang mengalami pertumbuhan signifikan dari 4.000 di tahun 2007 menjadi 7.000 tahun 2008.

Penyaluran kredit produktif juga mengalami kenaikan sekitar Rp200 miliar, di mana di posisi Oktober 2007 sebesar Rp314 miliar dan di periode sama tahun 2008 sebesar Rp540,77 miliar. Sementara dari sisi bunga pinjaman tidak mengalami perubahan antara 6% - 14% per tahun untuk modal kerja.

Djuarzah menambahkan, meski Bank Sulsel berkomitmen menyalurkan kredit produktif, namun akan dilakukan secara selektif. Tindakan itu diambil karena kondisi perekonomian di tahun 2009 diprediksi belum membaik. Kredit produktif hanya diberikan kepada sektor yang sudah berjalan dan memiliki prospek yang jelas.