Home - Photo - Blogger

Subscribe: Posts Subscribe to Revolution ChurchComments

Senin, Desember 15, 2008

Inflasi Sulsel 2009 maksimal 6%

Laporan Afandi Mansyur

MAKASSAR: Bank Indonesia Makassar memerkirakan inflasi Sulsel 2009 maksimal 6% atau lebih tinggi 0,5% dibanding batas atas proyeksi inflasi nasional yang hanya 4,5% plus minus 1%. Pemimpin Kantor Bank Indonesia Makassar Rizal A. Djaafara mengemukakan kalkulasi inflasi tersebut sangat hati-hati disimpulkan sebab bisa berefek besar terhadap tren ekonomi di tingkat lokal pada 2009.

Dia mengatakan BI akan berusaha merealisasikan target inflasi single digit tersebut agar ekonomi Sulsel berjalan stabil setelah mengalami masa berat inflasi double digit tahun 2008. Pada 2008, laju inflasi tahun kalender (Januari-November) 2008 sebesar 11,27%, sedangkan laju inflasi year on year (y-o-y) November 2008 terhadap November 2007 sebesar 12,07%. Angka inflasi tersebut terpaut jauh dengan inflasi 2007 yang hanya sekitar 5,71% atau menurun tajam dibanding 2006 yang mencapai 7,21%. “Kami targetkan inflasi Sulsel 5%-6% tahun 2009 ini. Mudah-mudahan bisa tercapai agar ekonomi di Sulsel bisa semakin bertumbuh dengan baik,” ujar Rizal kepada Bisnis, belum lama ini.

Dia menuturkan inflasi 2009 dipengaruhi berbagai faktor internal dan eksternal. Di lingkup internal, kenaikan upah minimum provinsi (UMP) sebesar 22,3% adalah salah satunya.Sementara itu, krisis ekonomi global merupakan ancaman terbesar pencapaian proyeksi inflasi secara eksternal. Menurut Rizal, inflasi harus senantiasa berada dalam tren yang stabil agar masyarakat bisa melakukan kegiatan ekonomi secara optimal.

“Ancaman krisis global bisa memengaruhi hitung-hitungan inflasi dan aktivitas ekonomi masyarakat di tahun 2009,” katanya. Rizal juga mengatakan tingkat kenaikan UMP sebesar 22,3% berpeluang mendorong nilai inflasi di tingkat lokal disebabkan peredaran jumlah uang di masyarakat akan semakin besar.