Home - Photo - Blogger

Subscribe: Posts Subscribe to Revolution ChurchComments

Selasa, Desember 30, 2008

Petani Sulsel menahan stok beras

Laporan Zulfaedar Pay

MAKASSAR: Rencana pemerintah menaikkan harga pembelian pemerintah (HPP) pada 2009 membuat petani menolak menjual hasil panen ke Perum Bulog Divre VII. Penolakan itu diklaim
menyebabkan Bulog gagal memenuhi prognosa beras 2008 sebesar 600.000 ton.

“Bulog sudah menurunkan satgas di tiap daerah untuk menyerap beras petani, (tetapi) banyak yang menolak menjual. Prognosa 2008 dipastikan tidak mencapai target,” kata Kepala Humas Bulog Divre VII Umar Said saat dihubungi, kemarin.

Umar mengaku cukup lega karena dari prognosa 600.000 ton, Bulog telah menyerap85% atau 462.000 ton hingga minggu pertama Desember 2008. Dia memprediksi penyerapan hingga 31 Desember mencapai 470.000 ton. Untuk mengejar target 600.000 ton, Bulog tidak akan menggunakan harga non HPP.

Pembelian non HPP sudah dihentikan sejak awal 2008. HPP beras yang berlaku sekarang Rp4.300 per kg,gabah kering panen (GKP) Rp2.200 per kg, dan gabah kering giling (GKG) Rp2.840
per kg.

Prognosa 2009

Umar menambahkan Bulog menargetkan prognosa 2009 sebesar 750.000 ton. Kenaikan sekitar 150.000 ton dari target 2008 itu, kata dia, untuk mendukung program surplus beras dua juta ton di Sulsel.

Dia memprediksi prognosa 2009 akan terealisasi lebih cepat mengingat ada 50.000 – 100.000 ton beras yang masih tersimpan di gudang-gudang milik petani dan kelompok tani saat ini.

“Bulog optimistis penyerapan produksi beras 2009 akan lebih baik,” ucap Umar. Untuk itu, Bulog berencana mengosongkan stok beras antarpulau (movnas) pada Januari–Februari agar tersedia ruang yang memadai untuk penyimpanan 2009.