Laporan M. Noor Korompot
“Sebagai pengusaha pejuang, kami tidak ingin larut dengan krisis global. Namun kami percaya bahwa kondisi krisis saat ini tidak akan lama. Karena itu kita harus selalu menyiapkan landasan ekonomi yang kuat termasuk tetap mengembangkan potensi yang kita miliki,” katanya, kemarin. Selain akan meresmikan Pabrik CPO, perusahaan yang berbasis di Kabupaten Luwuk Banggai, Sulawesi Tengah, ini juga akan merealisasikan penanaman 1 juta bibit sawit baru untuk memperluas areal produksi perkebunan tersebut. “Kami tidak akan menunda penanaman 1 juta bibit pohon sawit di areal plasma, meskipun saat ini harga CPO mengalami penurunan,” katanya.
Dia mengatakan pada tahun 2009 investasi perkebunan jangan sampai mengalami stagnasi seperti industri manufaktur di pulau Jawa. Sebab, prospek industri CPO tetap cerah dan kebutuhan dunia akan terus meningkat. “Kalau saat ini konsumsi kebutuhan dunia menurun tidak akan berlangsung lama, begitu juga dengan konsumsi bahan bakar minyak (BBM). Saya yakin tahun 2010 harga sudah kompetitif lagi,” ujarnya. Menurut dia, areal perkebunan sawit milik PT KLS yang ada di Banggai mencapai 15.000 hektare, di mana 60% dari areal tersebut adalah lahan perkebunan plasma milik masyarakat.