Home - Photo - Blogger

Subscribe: Posts Subscribe to Revolution ChurchComments

Rabu, Desember 31, 2008

Perbankan catat rekor LDR tertinggi di KTI

Laporan Kwan Men Yon

Tahun 2008 adalah 12 bulan yang mengesankan bagi perbankan di kawasan timur Indonesia. Betapa tidak. Di tahun inilah, untuk pertama kalinya sepanjang sejarah, perbankan di KTI yang meliputi 14 provinsi mampu membukukan rasio penyaluran kredit (berdasarkan lokasi proyek) di atas 90%, yakni tepatnya 91,21% pada posisi Agustus 2008. Prestasi tersebut jelas tidak begitu saja jatuh dari langit, tetapi sudah melalui proses panjang peningkatan fungsi intermediasi yang ditopang membaiknya performa perekonomian secara umum.

Sebelumnya perlu dicatat bahwa level loan to deposit ratio (LDR) - sebagai ukuran kegiatan intermediasi perbankan di KTI dalam dua tahun terakhir terus naik. Kenaikan itu kian memuaskan apabila patokannya masa setahun ke belakang. Mari kita cermati. Rasio LDR pada September 2007 baru 73,51% dan menanjak rata-rata 1%-2% menjadi 91,21% di Agustus 2008. Kenaikan baru berbalik arah pada September ketika LDR turun menjadi 88,55%. Kenaikan LDR sekitar 15% itu terwujud, terutama karena pesatnya ekspansi kredit yang jika dinominalkan mencapai Rp38,4 triliun yaitu dari posisi September 2007 Rp94,4 triliun menjadi Rp132,8 triliun. Pada saat yang sama, posisi dana pihak ketiga di kepulauan Kalimantan, Sulawesi, Maluku, dan Papua bertambah Rp21,6 triliun menjadi Rp150,07 triliun.

Ekspansi kredit yang hampir dua kali lipat dibanding lonjakan simpanan itu membuat LDR mengangkasa. Rasio kredit bermasalah (non performing loan) berdasarkan bank penyalur pada September sebesar 4,19% atau terendah dalam dua tahun terakhir. Ada delapan provinsi yang menorehkan LDR di atas 100%. Mereka a.l. Kaltim, Kalsel, Kalteng, Sulsel, dan Sulut. Selain itu, Sultra, Sulteng, Sulbar, dan Gorontalo. Sulsel dan Kaltim menyerap kredit terbesar Rp31,4 triliun dan Rp29,8 triliun. Papua ketiban LDR terendah 35%.

Di provinsi ini, perbankan mengumpulkan dana Rp14,9 triliun namun hanya mengucurkan kembali Rp5,2 triliun sebagai kredit. Meski diperkirakan cenderung menurun jelang tutup tahun seiring pengetatan likuiditas, perbankan tampaknya masih akan menorehkan LDR 2008 di atas 80%, lebih tinggi dibanding 2007. Peningkatan signifikan tahun ini menunjukkan bank makin optimal menyalurkan dana. KTI kini bukan lagi sekadar sapi perah penggalangan dana untuk Jawa, namun telah menjadi ladang bisnis yang makin seksi di mata perbankan.