Home - Photo - Blogger

Subscribe: Posts Subscribe to Revolution ChurchComments

Selasa, Desember 02, 2008

Ekspor 2008 merosot 21,37%

Laporan Kwan Men Yon

MAKASSAR: Ekspor Sulawesi Selatan sepanjang Januari-Oktober 2008 turun 21,37% dibanding periode sama tahun lalu akibat anjloknya harga nikel dan ketidakstabilan volume komoditas unggulan lainnya.

Penurunan hingga seperlima nilai ekspor tersebut diperkirakan bakal bertahan sampai akhir tahun sebab sejauh ini belum ada tanda-tanda harga komoditas akan membaik. Di sisi lain, hampir mustahil menaikkan volume ekspor secara drastis.

Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Sulsel Bambang Suprijanto mengatakan nilai ekspor tahun ini baru mencapai US$1,94 miliar dibandingkan dengan US$2,46 miliar yang dibukukan pada 2007.

Ekspor Oktober 2008 terperosok hingga 27% dari bulan sebelumnya menjadi US$142,6 juta. Komparasi dengan Oktober 2007 bahkan menunjukkan kejatuhan lebih dalam sebesar 44,6%.

Bambang menyebut nilai pengiriman nikel kembali turun hampir 30% pada Oktober 2008 dibanding September. Selama ini nikel menyumbangkan 60%-70% total ekspor.“Dua komoditas utama yang sangat memengaruhi penurunan pada Oktober 2008 yaitu nikel dan gandum-ganduman. Gandum-ganduman yang biasanya cukup berperan, pada Oktober nihil,” katanya saat rilis pers di Makassar, kemarin.

BPS mencatat tujuh dari 10 komoditas ekspor terbesar mengalami penurunan. Selain dua yang disebut di atas, komoditas lain yang menurun adalah ikan dan udang, biji-bijian berminyak, garam-belerang-kapur, kopi-teh-rempah, karet dan barang dari karet, serta buah-buahan.

Sementara itu, komoditas yang meningkat yakni kakao/coklat naik 2%, kayu dan barang dari kayu (3,9%), dan kopi-teh-rempah (26%).