Home - Photo - Blogger

Subscribe: Posts Subscribe to Revolution ChurchComments

Selasa, Desember 23, 2008

Kredit linkage program di Sulsel mulai merosot

Laporan Kwan Men Yon

MAKASSAR: Kredit penerusan (linkage program) dari bank umum kepada bank-bank perkreditan rakyat cenderung terus merosot akibat krisis likuiditas dan berkurangnya kepercayaan antarbankir. Ketua Perhimpunan Bank Perkreditan Rakyat Indonesia (Perbarindo) Sulsel Arwansyah mengatakan sejumlah BPR kini agak mengalami kesulitan menambah plafon linkage program karena bank umum menolak memberi. Dia menuturkan kondisi itu membuat ekspansi BPR mengalami perlambatan signifikan khususnya sejak Juni 2008.

Meski pertumbuhan yang melambat juga dialami bank umum, dia menilai situasi tersebut perlu mendapat perhatian serius. Pasalnya, sebagian besar penyaluran kredit BPR selama ini bergantung kepada pinjaman penerusan bank umum. Apabila keran linkage program tersumbat, pihaknya khawatir kinerja BPR bakal ikut-ikutan anjlok. “Sejak krisis finansial merambah ke mana-mana, bank umum sepertinya mengerem pinjaman. Salah satu yang direm itu linkage program yang sudah kami rasakan sekarang,” kata Arwansyah saat dihubungi, kemarin.

Arwansyah mengaku tidak kaget mengenai perlambatan kinerja BPR seperti dimuat Bisnis, 22 Desember 2008. “Itu imbas langsung dari mulai seretnya linkage program.” Seperti diberitakan kemarin, beberapa indikator kinerja BPR di Sulsel tampak melambat sejak Juni 2008. Aset yang selama Januari-September melejit hingga 94% melemah menjadi hanya 14,5% terhadap Juni. Posisi asset per September tercatat Rp312,94 miliar. Outstanding dana pihak ketiga juga menurun yakni dari titik tertinggi tahun ini pada Juli Rp118,61 miliar menjadi Rp110,06 miliar di Oktober.

DPK tumbuh 12,24% dari akhir 2007 dan sekitar 60% berupa deposito. Sementara itu, kredit yang disalurkan meningkat 18% terhadap Juni, padahal dibandingkan dengan akhir tahun lalu kredit tumbuh 60,4%. Per Oktober, posisi kredit sebesar Rp223,89 miliar.